Dalam cuplikan memoar "Beautiful Things", Biden menulis dalam bukunya, "Saya berasal dari keluarga yang ditempa oleh tragedi dan terikat oleh cinta yang luar biasa dan tak terpatahkan."
Meski minggu lalu, sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki menghindar untuk menjawab apakah buku tersebut tunduk pada izin pemerintah.
Baca Juga: Israel Belum Mendapat Perhatian AS, Seolah Diperlakukan Berbeda sejak Pelantikan Biden Bulan Lalu
Namun begitu, Biden dan Gedung Putih telah berjanji bahwa keluarganya tidak akan mendapat manfaat dari pemerintahannya, sekaligus 'keponakan' Maya Harris' dari Wakil Presiden Kamala Harris telah diperingatkan agar tidak melakukan tindakan lebih lanjut untuk membawa nama keluarganya dalam buku tentang bibinya.
"Ini adalah kebijakan Gedung Putih bahwa nama presiden tidak boleh digunakan dalam kaitannya dengan aktivitas komersial untuk menyarankan atau dengan cara apa pun, dengan cara apa pun yang secara wajar dapat dipahami untuk menyiratkan dukungannya atau dukung," demikian pernyataan Psaki mewakili Gedung Putih saat ditanya mengenai Maya Harris
Hanya saja, pada Kamis, tiba-tiba Psaki mengubah nada bicara saat membahas memoar "Beautiful Things" karya Hunter Biden.
"Kami mengagumi kekuatan dan keberanian putra kami Hunter untuk berbicara secara terbuka tentang kecanduannya sehingga orang lain dapat melihat diri mereka sendiri dalam perjalanannya dan menemukan harapan," ungkap Psaki.
"Ini adalah buku pribadi tentang perjuangan pribadinya," tegas Psaki menyatakan memoar itu adalah bercerita individu semata.
Baca Juga: Merinding, Puluhan Laba-laba 'Pemburu' Serbu Rumah Penduduk di Australia, Apa Sebabnya?
Dalam salah satu debat presiden musim gugur lalu, Joe Biden membela putranya dari serangan Trump..
Artikel Rekomendasi