Ketika itu, pohan berwenang di Hong Kong terpaksa memerintahkan pemusnahan terhadap 10.000 babi.
Virus ini cukup membahayakan bagi hewan ternak di Hong Kong dan pernah menghancurkan peternakan pada 2018 dan 2019.
Pada musim dingin ini, virus Babi Afrika ini telah menyebabkan kerusakan yang lebih signifikan.
Departemen Pertanian dan Perikanan Hong Kong yang bertugas untuk mengawasi penyelidikan wabah mengatakan bahwa penyebaran virus itu hanya terbatas pada satu peternakan.
Atas pemusnahan yang telah dilakukan terhadap ribuan hewan ternak miliknya, sang pemilik akan diberi kompensasi.
Seperti diketahui, laporan 5 Februari 2021 ini oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat, Hong Kong memiliki sekitar 43 peternakan babi.
Jumlah tersebut terbilang cukup banyak dan terhitung 15% dari pasokan babi hidup, menurut laporan 5 Februari.
Departemen Pertanian dan Perikanan Hong Kong mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan virus yang menyerang hewan ternak mereka.
Artikel Rekomendasi