India Langka Pasokan Oksigen akibat 'Tsunami Covid-19', Tiongkok Tawarkan Bantuan Ini

- 23 April 2021, 22:01 WIB
Ilustrasi India alami pasokan oksigen medis yang langka akibat 'tsunami Covid-19', sehingga Tiongkok pun tawarkan bantuan ini.*
Ilustrasi India alami pasokan oksigen medis yang langka akibat 'tsunami Covid-19', sehingga Tiongkok pun tawarkan bantuan ini.* /Pixabay/Gerd Altmann/

PR PANGANDARAN - Seperti diketahui, Tiongkok menjadi negara pertama yang memulai Pandemi Covid-19 di dunia, tetapi setahun berlalu, Tiongkok justru aktif membantu berbagai negara, termasuk India yang sedang mengalami tsunami Covid-19.

Lebih lanjut, lonjakan kasus aktif Covid-19 di India begitu agresif, bahkan sudah beberapa hari mencetak rekor baru, seolah situasi tsunami Covid-19 makin kritis.

Bahkan situasi tsunami Covid-19 itu bertambah rumit, sejak sejumlah wilayah di India mulai memerlukan bantuan pasokan oksigen medis yang mendadak langka sebagai imbas lonjakan kasus aktif Covid-19 di negara itu.

Baca Juga: Balas Kecaman Inggris atas Dugaan 'Genosida Muslim Uighur', Tiongkok Nilai Itu Melanggar Hukum Internasional

Untuk itu, Tiongkok mengatakan bersedia membantu India di tengah lonjakan parah kasus Covid-19 yang menyebabkan negara Asia Selatan itu melaporkan jumlah kasus satu hari tertinggi di dunia pada Kamis, 22 April 2021 waktu setempat.

"Tiongkok bersedia memberikan bantuan kepada India melawan peningkatan kasus Covid-19 terbaru di negara itu, yang telah menyebabkan kekurangan bahan medis," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "China Tawarkan Bantuan Atasi Lonjakan Covid-19 di India"

India melaporkan 314.835 infeksi baru yang mengejutkan dan 2.104 kematian baru pada Kamis, sehingga menjadikan jumlah keseluruhannya melewati angka 15,9 juta, termasuk lebih dari 184.650 kasus kematian.

Baca Juga: India Kritis 'Tsunami Covid-19', Lonjakan Kasus Cetak Rekor Baru Sedang Pasokan Oksigen ke Titik Terendah

Negara berpenduduk 1,3 miliar orang ini mengalami lonjakan infeksi yang tinggi, dengan kasus harian mencapai lebih dari 200.000 sejak 15 April.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x