Ia bahkan ingin memaksa Jijia menguasai bahasa Inggris setara perguruan tinggi dan memukulinya jika merasa tidak puas.
Nenek Jiajia mengatakan dia mendapatkan telepon dari cucunya di malam hari. Jiajia mengatakan ia tidak diberi makan oleh ibunya.
Lebih lanjut, Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, kekerasan itu mengakibatkan Jiajia menderita secara fisik maupun mental.
Baca Juga: Jokowi Minta Seluruh Rakyat Indonesia Doakan Korban Kapal Selam KRI Nanggala 402
Jiajia bahkan tidak lagi ingin pergi ke sekolah usai perlakuan mengerikan dari ibunya itu.
Sementara itu, ayah Jiajia telah diminta untuk merawat putrinya, namun ia tidak dapat melakukannya sebab tidak memiliki tempat tinggal yang tetap.
Ayahnya pun tidak dapat menjamin bahwa ia dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi Jiajia.
Pengadilan akhirnya menetapkan nenek Jiajia sebagai orang yang bertanggung jawab secara legal atas Jiajia.***
Artikel Rekomendasi