Nama Lilibet Diana Diprotes, Ini Tradisi Kerajaan Inggris Beri Nama yang Perlu Disetujui Ratu Elizabeth II

PR PANGANDARAN - Seiring dengan nama Lilibet Diana tersemat pada anak kedua Pangeran Harry dan Meghan Markle, kini timbul konflik baru saat anggota Keluarga Kerajaan Inggris memilih nama untuk bayi baru mereka, apakah mereka harus disetujui Ratu Elizabeth II untuk mengetahui apakah dia menyukainya, sehingga ini pendapat para ahli.

Istana Buckingham tidak pernah mengonfirmasi apakah nama harus disetujui oleh Ratu Elizabeth II, meskipun diperkirakan beliau akan memberi pertimbangan nama dari mereka yang paling dekat dengan garis suksesi takhta, termasuk pada anak kedua Pangeran Harry dan Meghan Markle, Lilibet Diana.

Lebih lanjut, komentator kerajaan, Kate Williams menjelaskan permintaan disetujui untuk nama anak biasanya terjadi melalui diskusi percakapan informal dengan keluarga kerajaan sangat menghormatinya, sehingga jika dia tidak menyukai nama itu, mereka pasti akan mempertimbangkannya.

Baca Juga: Gadis 10 Tahun di Korsel Dipaksa Makan Kotoran Anjing dan Dibunuh, K-Netz: Iblis Menangis Dengar Cerita Ini

Namun rasa penasaran akan pentingnya nama disetujui Ratu Elizabeth II, tepatnya setelah perselisihan meletus antara The Sussex dan Istana Buckingham mengenai apakah pasangan itu berbicara kepada Ratu tentang penamaan putri mereka yang baru lahir Lilibet Diana.

Sebuah sumber Istana mengklaim Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak pernah meminta izin Ratu Elizabeth II untuk menggunakan nama panggilan keluarganya, tetapi juru bicara Sussex bersikeras bahwa sang duke memberi tahu neneknya tentang keinginannya untuk menamai putrinya dengan namanya.

Bahkan, Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak akan menggunakan nama itu, jika dia tidak mendukung.

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Sebut Presiden Belarus Ubah Negara Jadi 'Korea Utara di Eropa', Kenapa?

Sebagai informasi, bangsawan Inggris cenderung berpegang pada tradisi ketika menamai anak-anak mereka, meski yang lahir adalah cucu raja yang berada lebih jauh di garis suksesi, tetapi mereka diberi kebebasan untuk memilih nama yang disukai.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pangeran Harry dan Meghan menamai putra mereka Archie ketika dia lahir pada Mei 2019, Putri Eugenie dan Jack Brooksbank memilih nama Agustus untuk putra mereka yang sekarang berusia empat bulan, dan Peter Phillips dan istrinya saat itu, Autumn, memanggil anak sulung mereka Savannah yang sekarang berusia 10 tahun.

Namun begitu, Ratu Elizabeth II memutuskan apakah akan memberikan gelar kerajaan kepada anggota keluarganya, tetapi ketika menyangkut nama depan bayi, persetujuannya tidak diperlukan, demikian komentator kerajaan, Kate Williams berpendapat.

Baca Juga: Sebut Peran Ibu Tidak Selamanya Manis, Shandy Aulia: Ada Juga yang Nyelekit

Merujuk pada Pangeran William dan Kate Middleton menyambut putra mereka Louis pada April 2018, Kate Williams menilai Ratu pun ikut protokol kerajaan dengan percakapan informal.

"Ratu memiliki kekuatan untuk mengatakan apa gelar mereka ... tetapi dalam hal nama, itu lebih merupakan percakapan informal.

"Sesuai protokol kerajaan, anggota Keluarga Kerajaan biasanya membagikan nama yang telah mereka pilih untuk anak mereka dengan Ratu sebelum mengumumkannya.

"Tentu saja mereka sangat menghormati Ratu sehingga jika dia mengatakan 'Aku benar-benar tidak suka nama itu', mereka pasti akan mempertimbangkannya."

Baca Juga: Bak Adegan Drama Korea! Jimin dan Jungkook BTS Pernah Bertengkar hingga Menangis di Bawah Hujan

Setelah memiliki bayi perempuan pada tahun 1988, Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson berharap untuk memanggilnya Annabel, klaim laporan sebelumnya.

Namun sang Ratu dikatakan tidak menyukai nama itu karena menurutnya terlalu "yuppie".

Andrew dan Fergie menetapkan nama Beatrice - nama putri bungsu Ratu Victoria - dan mengumumkannya dua minggu setelah kelahirannya.

Duke dan Duchess of Cambridge tetap menggunakan nama tradisional dan bersejarah untuk anak-anak mereka, yakni George, Charlotte dan Louis. Apalagi ini karena Harry dan sepupunya memilih nama non-tradisional.

Charlotte memiliki dua nama tengah, Elizabeth dan Diana, sebagai penghormatan kepada mendiang ibunda Ratu dan William.

Baca Juga: Konflik Rizki DA dan Nadya Mustika Settingan Manajemen? Begini Pengakuan Mantan Kekasih Lesti Kejora

Sementara itu, seorang profesor sejarah di Kanada yang juga penulis Raising Royalty: 1,000 Years of Royal Parenting, Carolyn Harris sebelumnya mengatakan kepada Vogue bahwa pemberi nama unik bisa lebih mungkin terjadi jika jauh dari garis suksesi.

“Semakin jauh garis suksesi, semakin besar kemungkinan Anda memiliki nama yang lebih unik atau tidak tradisional," ungkapnya.

“Kami melihat, dari keragaman nama di antara keturunan Ratu, bahwa Ratu tampaknya bersedia membiarkan keturunannya memilih nama mereka sendiri,” tambahnya.

Sebagai informasi, Meghan Markle melahirkan anak kedua, Lilibet Diana di sebuah rumah sakit di Santa Barbara, California pada Jumat lalu.

Mereka menamai bayi perempuan mereka Lilibet Diana. Lilibet adalah nama panggilan keluarga Ratu dan digunakan dengan penuh kasih oleh mendiang suaminya, Pangeran Philip .

Baca Juga: Nama Lilibet Diana Serupa Kutukan Bagi Harry-Meghan, Komentator Kerajaan Inggris: Selalu Ingin Jadi Sorotan

Sedangkan penyematan nama Diana adalah cara Pangeran Harry untuk menghormati mendiang ibunya, Putri Diana, Princess of Wales, yang meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997, ketika dia baru berusia 12 tahun.

Bayi baru itu adalah cicit ke-11 Ratu, dan yang pertama lahir sejak kematian Philip pada April.

Namun demikian, Archie dan Lilibet tidak memiliki gelar kerajaan, meski mereka akan berhak menerimanya begitu kakek mereka, Pangeran Charles menjadi raja kelak.***