Pemerintah Myanmar Menolak Resolusi PBB Terhadap Rohingya

- 15 Juli 2021, 12:45 WIB
Komunitas etnis Rohingya, korban kekerasan militer Myanmar, mengungsi di Bangladesh. Foto/REUTERS
Komunitas etnis Rohingya, korban kekerasan militer Myanmar, mengungsi di Bangladesh. Foto/REUTERS /

Lebih dari 700.000 Rohingya saat ini mendekam di kamp-kamp di Bangladesh setelah serangan militer tahun 2017 yang mematikan terhadap komunitas mereka di negara bagian Rakhine barat yang sekarang membuat negara itu menghadapi tuduhan genosida.

Pemimpin militer Min Aung Hlaing yang merupakan kepala angkatan bersenjata selama penumpasan telah menolak kata Rohingya sebagai 'istilah imajiner'.

Baca Juga: Chani SF9 Tinggalkan Posisi MC 'Music Core' Setelah Lebih dari 2 Tahun, Ini Ungkapan Terakhirnya

Resolusi PBB juga menyuarakan 'dukungan tegas bagi rakyat Myanmar dan aspirasi demokrasi mereka' dan menyerukan penghentian segera pertempuran dan permusuhan.

China, salah satu dari 47 anggota Dewan, mengatakan tidak dapat bergabung dengan konsensus tetapi tetap tidak bersikeras untuk membawa teks tersebut ke pemungutan suara.

Lebih dari 900 orang telah dibunuh oleh militer sejak kudeta, menurut kelompok pemantau lokal.***

 

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x