Studi Baru Sebut Kasus Covid-19 di AS Kurang Terhitung hingga 60 Persen

- 27 Juli 2021, 15:00 WIB
ilustrasi bendera Amerika Serikat
ilustrasi bendera Amerika Serikat /PIXABAY

Survei sampel acak memberikan bukti kuat tentang prevalensi sebenarnya dari suatu penyakit karena survei tersebut tidak bergantung pada orang yang mencari tes, yang seringkali gagal menangkap infeksi tanpa gejala.

Berdasarkan analisis data itu, peneliti menemukan sebanyak 65 juta orang Amerika mungkin telah terinfeksi.

Baca Juga: Miliki Lidah Kuning Cerah, Bocah 12 Tahun Ini Divonis Gangguan Autoimun Langka dan Serius

Penghitungan resmi menyebutkan jumlahnya sekitar 33 juta. Peneliti Universitas Washington memperkirakan bahwa 60% dari semua kasus terlewatkan, dengan hanya satu dari setiap 2,3 kasus yang dihitung di Indiana dan Ohio.

Pada hari Senin, jumlah kasus Covid yang dipertahankan oleh Universitas Johns Hopkins di Baltimore dan biasa disebut oleh media mencapai hampir 34,5 juta.

Undercounts dapat “tergantung pada tingkat keparahan pandemi dan jumlah pengujian di negara bagian itu”, kata Nicholas J Irons, rekan penulis studi dan mahasiswa pascadoktoral.

Baca Juga: Ditemani Billy Syahputra Seharian, Amanda Manopo Singgung soal Pasangan: Mami Akan Menangis Bahagia Lihat Aku

“Jika Anda memiliki negara bagian dengan pandemi parah tetapi pengujian terbatas, jumlah yang kurang bisa sangat tinggi dan Anda kehilangan sebagian besar infeksi yang terjadi,” katanya.

Temuan ini memiliki implikasi penting untuk prospek mencapai kekebalan kawanan, titik di mana wabah berakhir karena virus tidak dapat menemukan inang baru.

Pada Mei, para ilmuwan percaya ambang batas kekebalan kawanan untuk Covid-19 sekitar 80%, angka yang naik tipis dengan munculnya varian yang sangat menular seperti Delta.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x