Kamp Pengungsi Dilanda Tanah Longsor dan Banjir Bandang, Bangladesh Evakuasi 10.000 Etnis Rohingya

- 30 Juli 2021, 12:10 WIB
Bangladesh berupaya melakukan evakuasi terhadap 10.000 etnis Rohingya  di kamp pengungsi yang dilanda tanah longsor dan banjir bandang.
Bangladesh berupaya melakukan evakuasi terhadap 10.000 etnis Rohingya di kamp pengungsi yang dilanda tanah longsor dan banjir bandang. /pixabay/Imaresz

PR PANGANDARAN - Bangladesh telah melakukan evakuasi 10.000 Rohingya dari sekitar kamp pengungsi di perbatasan Myanmar setelah tanah longsor dan banjir bandang menewaskan sedikitnya 14 orang, kata para pejabat setempat, belum lama ini

Setelah tiga hari hujan deras, para pengungsi Rohingya, yang sebagian besar melarikan diri dari tindakan keras militer di Myanmar pada 2017, telah mendapat evakuasi dari lereng berbukit di sekitar kamp Balukhali di Cox's Bazar, demikian kata komisaris pengungsi Shah Rezwan Hayat.

Puluhan ribu pengungsi Rohingya yang tidak dapat menemukan tempat di kamp-kamp pengungsi tersebut, diketahui telah membuka hutan di perbukitan di sekitarnya dan mendirikan tempat perlindungan, tetapi sejak itu selalu dilanda tanah longsor setiap musim hujan tiba hingga sekarang berakhir mendapat evakuasi darurat.

Baca Juga: Drakor Terbaru Check Out The Event tentang Perjalanan bareng Mantan, Dibintangi Minah Girl’s Day

"Kami telah membawa sekitar 10.000 Rohingya ke tempat yang aman setelah tempat penampungan mereka dilanda hujan lebat dan tanah longsor," kata Hayat kepada AFP.

Setidaknya enam pengungsi Rohingya dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka, sedangkan korban tewas lainnya adalah penduduk desa setempat yang rumahnya terkubur.

Sebagai informasi, Distrik Cox's Bazar, di mana lebih dari 850.000 pengungsi Rohingya ditempatkan di 34 kamp, ​​telah mencatat lebih dari 27 sentimeter (10 inci) hujan sejak Senin, menurut otoritas cuaca setempat.

Baca Juga: Amerika Serikat Sebut Pembicaraan Tiongkok dengan Taliban sebagai Hal Positif

Para pejabat pun telah memindahkan ke tempat aman sekitar 7.000 orang lokal di luar kamp.

Mohammad Salam, seorang Rohingya berusia 30 tahun, istri dan tiga anaknya termasuk di antara mereka yang dipindahkan.

"Rumah saya runtuh kemarin. Saya tidak punya apa-apa. Saya punya tiga anak dan mereka mulai demam," kata Salam kepada AFP.

Badan pengungsi PBB mengatakan 2.500 tempat penampungan yang menampung 12.000 pengungsi Rohingya telah terkena dampak banjir.

"Kami juga mengetahui kerusakan fasilitas termasuk pusat kesehatan," Hannah Macdonald, juru bicara PBB, mengatakan kepada AFP.

Baca Juga: Lirik Lagu NCT DREAM - Chewing Gum, Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Pekerja bantuan mengatakan penguncian virus corona di kamp-kamp, ​​menyusul lonjakan besar dalam kasus, telah mempengaruhi pekerjaan penyelamatan karena pihak berwenang telah menghentikan apa yang mereka anggap kunjungan tidak penting.

Sekitar 740.000 orang Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine di Myanmar setelah pasukan keamanan melancarkan tindakan keras pada tahun 2017 yang menurut PBB mungkin sama dengan genosida.

Sementara itu, bulan lalu dua pengungsi Rohingya tewas dalam tanah longsor terpisah saat hujan lebat.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah