Inggris Beri Peringatan, Separuh dari 54 Juta Orang Myanmar Bisa Terinfeksi Covid-19 dalam Dua Minggu

- 30 Juli 2021, 18:20 WIB
Menurut Inggris, separuh dari 54 juta orang Myanmar bisa terpapar Covid-19.
Menurut Inggris, separuh dari 54 juta orang Myanmar bisa terpapar Covid-19. /Pixabay/Johaehn

PR PANGANDARAN - Duta Besar Inggris untuk PBB pada Kamis memperingatkan bahwa separuh dari 54 juta orang Myanmar dapat terinfeksi Covid-19 dalam dua minggu ke depan, ketika utusan Myanmar meminta pemantau PBB untuk memastikan pengiriman vaksin yang efektif.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, dengan protes dan pertempuran antara tentara dan milisi yang baru dibentuk.

Amerika Serikat, Inggris dan lainnya telah menjatuhkan sanksi pada penguasa militer atas kudeta dan penindasan protes pro-demokrasi di Myanmar, di mana ratusan orang telah tewas.

Baca Juga: Inul Daratista Akui Rhoma Irama dan Ridho Rhoma Masih Tak Mau Sepanggung Dengannya

"Kudeta telah mengakibatkan keruntuhan total sistem perawatan kesehatan, dan petugas kesehatan diserang dan ditangkap," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward dalam diskusi informal Dewan Keamanan tentang Myanmar, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

"Virus ini menyebar ke seluruh penduduk, memang sangat cepat. Menurut beberapa perkiraan, dalam dua minggu ke depan, separuh penduduk Myanmar bisa terinfeksi Covid," katanya.

Media pemerintah Myanmar melaporkan pada hari Rabu bahwa penguasa militer sedang mencari kerja sama yang lebih besar dengan negara-negara lain untuk mengatasi virus corona.

Baca Juga: Soal Atlet Putri China Dilaporkan Jalani Tes Doping, Media Asing Ini Sebut Semua Hanya Cerita 'Buatan'

Infeksi di negara Asia Tenggara itu telah melonjak sejak Juni, dengan 4.980 kasus dan 365 kematian dilaporkan pada Rabu, menurut data kementerian kesehatan yang dikutip di media.

Petugas medis dan layanan pemakaman menempatkan korban jauh lebih tinggi. 

“Untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang lancar dan efektif serta memberikan bantuan kemanusiaan, pemantauan ketat oleh komunitas internasional sangat penting,” Duta Besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun, yang berbicara mewakili pemerintah sipil terpilih, mengatakan pada diskusi Dewan Keamanan.

Baca Juga: Tiba di Tanah Air, Menpora Sambut Kedatangan Eko Yuli CS Usai Bertanding di Olimpiade Tokyo 2020

“Karena itu, kami ingin meminta PBB khususnya Dewan Keamanan untuk segera membentuk mekanisme pemantauan yang dipimpin PBB untuk vaksinasi Covid-19 yang efektif dan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan,” katanya.

Myanmar baru-baru ini menerima dua juta lebih banyak vaksin Tiongkok, tetapi diyakini hanya memvaksinasi sekitar 3,2% dari populasinya, menurut pelacak Reuters.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah