Saat ini hanya ada satu vaksin malaria, Mosquirix, yang membutuhkan waktu beberapa tahun untuk dikembangkan oleh GlaxoSmithKline tetapi hanya efektif 39%.
"Genom Plasmodium, parasit yang menyebabkan malaria, lebih kompleks daripada virus," kata Prakash Srinivasan, asisten profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.
Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam, Shio Anjing, dan Shio Babi 31 Juli 2021: Anda Akan Mendapat Nasihat yang Baik
Sedangkan, para peneliti di Institut Jenner Oxford juga mengembangkan vaksin malaria baru yang potensial yang telah menunjukkan harapan dalam uji coba selama setahun.
Sementara itu, BioNTech juga berencana untuk menjalankan tes vaksin tuberkulosis pada tahun 2020, serta sembilan suntikan terhadap sembilan penyakit menular yang berbeda.***
Artikel Rekomendasi