PR PANGANDARAN - Shi Zhengli, peneliti top dunia asal China yang mengklaim temuan lusinan varian Covid-19 dengan keadaan lebih mematikan di gua kelelawar.
Diketahui, Shi Zhengli memiliki julukan batwomen setelah bekerja 16 tahun sebagai peneliti gua kelelawar, sehingga dia pun melaporkan sampel yang diambil dari beberapa orang pertama yang terinfeksi Covid-19 hingga menemukan virus mirip Covid-19 dengan keadaan lebih mematikan.
Sekarang, dalam sebuah wawancara baru, dia telah memperingatkan bahwa varian Covid-19 yang lebih mematikan dapat melanda dunia di tengah kekhawatiran akan mutasi baru yang membawa bencana.
Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Tautan Bantuan Sosial Kemensos Rp500 Ribu, Simak Faktanya
"Karena jumlah kasus yang terinfeksi baru saja menjadi terlalu besar, ini memungkinkan lebih banyak peluang virus corona baru untuk bermutasi dan memilih," ungkap ilmuwan Zhengli kepada People's Daily.
"Varian baru akan terus bermunculan," tambahnya bernada peringatan.
Lebih lanjut, hal itu terjadi setelah klaim bahwa mutan Covid-19 baru dapat muncul yang dapat lebih mematikan lebih dari sepertiga orang yang terinfeksi.
Sedangkan, sebuah dokumen yang diterbitkan oleh Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) mengatakan bahwa varian Covid-19 lainnya di masa depan bisa sama mematikan dengan MERS.
Baca Juga: Akui Pacari Glenca Chysara, Rendi Jhon Beri Jawaban Mengejutkan Soal Target Menikah
Dalam skenario seperti itu, virus dapat membunuh 35 persen dari mereka yang terinfeksi.
Artikel Rekomendasi