Network
PR PANGANDARAN - Kementerian Pertahanan China baru-baru ini menentang keras perjanjian penjualan senjata yang dilakukan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) ke Taiwan.
Mengetahui AS memiliki penjualan paket senjata senilai $750 juta ke Taiwan, Kementerian Pertahanan China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial.
Adapun ini adalah penjualan senjata pertama AS ke Taiwan, yang mencakup potensi penjualan 40 sistem artileri howitzer bersama dengan 1.698 kit panduan presisi untuk amunisi, pelatihan, dan peningkatan.
Baca Juga: 5 Negara Tertinggi Total Kasus Covid-19 di Asia, Minggu, 8 Agustus 2021
Kolonel Senior Wu Qian, juru bicara kementerian, mengatakan tindakan itu mengabaikan hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar hubungan internasional.
Bahkan, tindakan penjualan senjata itu secara serius melanggar kebijakan kerja sama China-AS.
"Ini adalah campur tangan yang berani dalam urusan dalam negeri China, merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis Taiwan, dan merusak keamanan dan stabilitas di kawasan Selat Taiwan," kata Wu.
"China telah menyatakan ketidakpuasannya yang kuat dan oposisi yang tegas," tambahnya.
Dia mengatakan Taiwan adalah masalah kepentingan dalam negeri China, sehingga mendesak AS untuk menghentikan kesepakatan penjualan senjata, demi menghindari kerusakan lebih lanjut hubungan militer dan bilateral China-AS.
Artikel Rekomendasi