Pada 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag memutuskan menentang klaim China, tetapi Beijing telah menolak putusan tersebut.
"Sambil menuding China dan menuduhnya melakukan 'pemaksaan' dan 'intimidasi', Harris dengan sengaja mengabaikan kemunafikannya sendiri dalam upaya untuk memaksa dan mengintimidasi negara-negara regional untuk bergabung dengan Washington dalam skemanya untuk menahan China," kata harian China Daily dalam editorial menanggapi komentar Kamala Harris di Singapura.
Baca Juga: Laporan Rahasia Intelejen AS Soal Asal Usul Covid-19 Sampai ke Gedung Putih, Masih Salahkan China?
Singkatnya, editorial China Daily menyebut pidato Harris di Singapura adalah tuduhan tak berdasar terhadap China.
“Tampaknya satu-satunya komitmen Amerika Serikat untuk Asia Tenggara adalah upaya berdedikasinya untuk mendorong perpecahan antara negara-negara Asia Tenggara dan China,” tambahnya.
Sementara itu, kedatangan Harris di Hanoi sempat tertunda setelah Kedutaan Besar AS di Vietnam mengatakan telah mendeteksi insiden kesehatan anomali, yang berpotensi terkait dengan Sindrom Havana yang misterius.***
Artikel Rekomendasi