Analis mengatakan pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul dapat membuka jalan bagi infrastruktur besar China dan investasi lainnya di Afghanistan, mungkin termasuk di tambang tembaga dan lithium besar negara yang dilanda perang itu.
Yang lain mengatakan potensi proyek mineral yang menguntungkan telah dibesar-besarkan.
Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Berduka, Wahyu Hidayat Penulis Naskah 'Lorong Waktu' Meninggal Dunia
Beijing juga prihatin dengan ancaman yang ditimbulkan oleh sejumlah kecil tapi berkomitmen dari ekstremis Islam dari barat daya China yang diketahui berbasis di Afghanistan.
Di tengah meningkatnya spekulasi internasional tentang bentuk pemerintahan baru, sumber-sumber Taliban mengulangi pada hari Jumat bahwa salah satu pendiri gerakan itu, Mullah Baradar, akan memimpin kabinet baru, yang diharapkan akan diresmikan pada hari Sabtu.
“Baradar, yang bertanggung jawab atas kantor politik Taliban, akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai di posisi senior di pemerintahan,” kata tiga sumber.
"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat kepada Reuters.
Yang lain mengatakan Haibatullah Akhunzada, pemimpin tertinggi Taliban, akan fokus pada masalah agama.
Namun, para analis mengatakan ulama Islam yang tertutup itu diperkirakan akan mempertahankan pengaruh besar.
Artikel Rekomendasi