Rekan Tewas Diinjak Gajah hingga Traumatis, Prajurit yang Rekam Video Bunuh Diri Beri Pesan Mendalam

- 29 Juni 2020, 06:57 WIB
SERSAN Korps Medis Angkatan Darat bertugas bersama SAS selama empat tahun dan dikreditkan karena menyelamatkan ratusan nyawa.*
SERSAN Korps Medis Angkatan Darat bertugas bersama SAS selama empat tahun dan dikreditkan karena menyelamatkan ratusan nyawa.* //Facebook

PR PANGANDARAN - Seorang prajurit di berbagai pertempuran Afghanistan dan Irak, sengaja menembak dirinya (bunuh diri) di sebuah pangkalan militer.

Diketahui, sosok prajurit yang memutuskan bunuh diri itu adalah staf Sersan Jamie Ferguson, ia merupakan prajurit yang berhasil menyelamatkan ratusan nyawa selama bertugas.

Kematian Sersan Jamie Ferguson adalah bunuh diri militer ketiga di Pangkalan Militer Lechars, Fife yang direkam olehnya sendiri.

Baca Juga: Pemerhati Budaya Sumba Ungkap Fakta di Balik Video Mengerikan yang Diduga Praktik 'Kawin Tangkap'

Beberapa saat sebelum mengakhiri hidupnya, dia mengatakan pada video yang direkam olehnya sendiri.

"Saya meminta bantuan tetapi tidak ada yang mendengarkan, mereka tidak mengerti," bunyi dalam video tersebut, seperti dilaporkan situs The Sun.

Setidaknya 14 personel layanan dan veteran diyakini telah bunuh diri selama Lockdown.

Baca Juga: Tradisi 'Kawin Tangkap' Viral Usai Video Wanita Nangis dan Teriak Akibat Diseret Para Pria Beredar

Istrinya, Sammi (50) menuntut Kementerian Pertahanan (Dephan) dan Pemerintah untuk bertanggung jawab atas lonjakan bunuh diri tersebut.

“Kementerian Pertahanan itu menyangkal. Suami saya meminta bantuan tetapi dia diabaikan. Berapa banyak lagi prajurit dan veteran yang perlu mati? Perilaku Departemen Perindustrian adalah sebuah skandal dan Pemerintah harusnya malu pada dirinya sendiri," ujar ibu tiga anak itu.

Ia mengatakan bahwa para prajurit telah mengalami trauma mental yang telah melayani negara namun akhirnya dipecat.

Baca Juga: Fenomena Unik Indonesia, Kenampakan 'Salju' yang Menutupi Sungai di BKT Jadi Tontonan Warga

“Pesan saya kepada Departemen Pertahanan adalah tolong jangan mengandalkan badan amal untuk menangani masalah kesehatan mental, itu tugas Anda," ujarnya.

Ia menyayangkan banyak istri dari para prajurit yang harus menerima kenyataan pahit ini.

“Suamiku harus hidup hari ini. Akan ada istri-istri Angkatan Darat yang berpikir bahwa suami mereka baik-baik saja tetapi yang berencana untuk bunuh diri. Kementerian Pertahanan bersikap seolah-olah ini bukan masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Pecahkan Rekor Dunia, 10 Juta Penduduk Bumi Dinyatakan Positif Covid-19 Hanya dalam Waktu 6 Bulan

Ferguson diketahui mendapatkan kesehatan mentalnya terganggu akibat sebelumnya ia melihat rekanya, prajurit Mathew Talbot (22), dari Pengawal Coldstream, diinjak-injak sampai mati oleh seekor gajah tahun lalu.

Ferguson berjuang mati-matian selama dua jam untuk membuatnya tetap hidup selama operasi anti-perburuan tentara Inggris di Malawi.

“Ketika dia kembali ke rumah dia merasa tegang dan saya mendorongnya untuk pergi ke dokter Angkatan Darat," uajr Sammi.

Baca Juga: Iduh Adha saat Pandemi Covid-19, PP Muhammadiyah: Sebaiknya Kurban Diganti dengan Sedekah Uang

Sammi mengatakan bahwa suaminya itu telah didiagnosis dengan reaksi stres akut dan mengundurkan diri dari kualifikasi paramedisnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x