Mengherankan! AS dan Tiongkok Absen dari Daftar 156 Negara yang Terlibat Distribusi Vaksin Covid-19

- 22 September 2020, 15:46 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /PIXABAY/qimono

PR PANGANDARAN - Setidaknya 156 negara telah bergabung dengan skema global untuk distribusi adil dari vaksin masa depan melawan Covid-19, aliansi yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin, 21 September 2020, bahwa negara adidaya Tiongkok dan Amerika Serikat tidak mendaftar.

Presiden AS Donald Trump telah mengamankan pasokan di masa depan melalui kesepakatan bilateral, yang memicu tuduhan perilaku egois yang merugikan negara-negara miskin.

Sedangkan, Tiongkok, tempat virus korona pertama kali dilaporkan, juga tidak ada dalam daftar 64 negara kaya yang bergabung dalam rencana Covax mengirimkan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia pada akhir 2021 mendatang, dengan memprioritaskan petugas kesehatan dan mereka yang rentan.

Baca Juga: Gempa M 5,2 Guncang Laut Banda, Hasil Analisis Tak Berpotensi Tsunami, BMKG: Info Susulan Belum Ada

Dilansir dari laman Scmp.com pejabat aliansi mengatakan dialog dilanjutkan dengan Beijing. Skema tersebut akan mencakup sekitar dua pertiga dari populasi dunia, menurut aliansi vaksin WHO dan GAVI, yang menerbitkan daftar penandatangan setelah batas waktu untuk komitmen yang mengikat berakhir pada hari Jumat.

Lusinan vaksin sedang dalam pengujian untuk virus corona yang telah menginfeksi sekitar 31 juta orang di seluruh dunia dan membunuh hampir 1 juta, seperlima dari mereka di Amerika Serikat.

“Covax akan memberikan kepada dunia portofolio kandidat vaksin terbesar dan paling beragam,” ucap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada briefing virtual.

Baca Juga: NU dan Muhammadiyah Ajak Jokowi Tunda Pilkada 2020: Demi Umat, Agar tak Jadi Korban Ganasnya Corona

“Ini bukan amal, ini untuk kepentingan terbaik setiap negara. Kita tenggelam atau berenang bersama ... Ini bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, ini adalah hal yang cerdas untuk dilakukan, "lanjutnya.

Dengan beberapa negara kaya yang enggan menggunakan Covax, rencana tersebut telah menyoroti tantangan untuk mendistribusikan vaksin secara adil di seluruh dunia kaya dan miskin.

Aliansi vaksin mengatakan pihaknya mengharapkan 38 negara kaya lainnya untuk bergabung dengan inisiatif dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Kabar Jokowi dan BTS Jadi Pembicara Sidang Umum PBB ke-75 Bikin Geger Warganet, Ini Penjelasannya

Dikatakan telah menerima komitmen sebesar US $ 1,4 miliar untuk penelitian dan pengembangan vaksin, tetapi US $ 700 juta hingga US $ 800 juta sangat dibutuhkan.

Aliansi tersebut tidak mengatakan negara mana yang memberikan pendanaan sementara tidak berencana mengambil pasokan vaksin dari skema tersebut. Prancis dan Jerman mengatakan mereka akan mencari potensi tembakan hanya melalui skema pengadaan bersama Eropa.

Lebih dari 150 vaksin potensial sedang dikembangkan dan diuji secara global, dengan 38 diujicobakan pada manusia.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x