Mengejutkan! Studi Terbaru Covid-19 Sebut Virus Corona Bisa Picu Diabetes Mematikan

- 20 Oktober 2020, 09:33 WIB
Ilustrasi COVID-19
Ilustrasi COVID-19 /PIXABAY/Tumisu

PR PANGANDARAN - Sejumlah kasus virus Corona jenis baru di Amerika Serikat telah menunjukkan hal yang mengejutkan, di mana dokter mencurigai adanya kemungkinan Covid-19 bisa memicu penyakit diabetes.

Mario Buelna (28) merupakan seorang ayah yang sehat. Ia mengalami demam dan mulai kesulitan untuk bernapas pada bulan Juni 2020 lalu, hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19.

Setelah beberapa minggu, Buelna merasa pulih. Namun, ia kembali merasa sakit dan mulai muntah. Kemudian, pada 1 Agustus 2020, Buelna pindan di lantai rumahnya di Mesa, Arizona.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini: Asmara Libra Diwarnai Salah Paham, Pisces Tetap Tenang dan Hindari Debat!

Paramedis membawanya ke rumah sakit terdekat, di mana dokter menempatkannya dalam perawatan intensif setelah menyelamatkannya dari koma. Dokter mengatakan, Buelna bisa saja mati dan ia didiagnosis mengidap diabetes tipe 1 yang membuatnya ketakutan sebab ia tak memiliki riwayat penyakit itu.

"Covid-19 yang memicunya," kata Buelna yang mengutip perkataan para dokter kepadanya.

Kasus Buelna mencerminkan kekhawatiran baru tentang hubungan berbahaya antara diabetes dan Covid-19 yang sedang dipelajari oleh dokter dan ilmuwan di seluruh dunia.

Banyak ahli yakin bahwa Covid-19 dapat memicu timbulnya diabetes, bahkan pada beberapa orang dewasa dan anak-anak yang tidak memiliki faktor risiko tradisional.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kandungan Vaksin Covid-19 Mampu Ubah DNA Seseorang Secara Genetik? Ini Faktanya

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, penderita diabetes menghadapi risiko penyakit parah atau kematian yang jauh lebih tinggi jika mereka tertular Covid-19.

Pada Juli, pejabat kesehatan AS menemukan bahwa hampir 40 persen orang yang meninggal dengan Covid-19 menderita diabetes. Sekarang, kasus seperti Buelna menunjukkan hubungan antara penyakit berjalan dua arah.

“Covid dapat menyebabkan diabetes dari awal,” kata Dr. Francesco Rubino, seorang peneliti diabetes dan ketua bedah metabolik dan bariatrik di King's College London kepada Reuters.

Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Pemerintah Dinilai Berhasil Tangani Covid-19 dan Ekonomi

Rubino yang memimpin tim internasional yang mengumpulkan kasus pasien secara global untuk mengungkap salah satu misteri pandemi terbesar. Awalnya, lebih dari 300 dokter telah mengajukan permohonan untuk berbagi kasus untuk ditinjau, jumlah yang dia perkirakan akan bertambah saat infeksi kambuh lagi.

"Kasus-kasus ini datang dari setiap sudut dunia dan setiap benua," kata Rubino kepada Reuters.

Selain pendaftaran global, Institut Kesehatan Nasional A.S membiayai penelitian tentang bagaimana virus corona dapat menyebabkan gula darah tinggi dan diabetes.

Baca Juga: Intip Wawancara Kerja Najwa Shihab sebagai Wartawan: Nggak Ada Pertanyaan Lebih Menantang, Pak?

Dalam situasi ini, gejala dapat meningkat dengan cepat dan mengancam nyawa orang yang terinfeksi.

Kasus-kasus ini mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk muncul setelah terpapar Covid-19, sehingga masalah sepenuhnya dan konsekuensi jangka panjangnya mungkin tidak diketahui hingga tahun depan.

Penelitian yang lebih intensif diperlukan untuk membuktikan secara definitif, di luar bukti yang meningkat, bahwa Covid-19 memicu diabetes dalam skala luas.

“Kami memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban sekarang. Kita bisa menghadapi bentuk diabetes yang sama sekali baru,” kata Dr. Robert Eckel, presiden kedokteran dan sains di American Diabetes Association. 

Baca Juga: Refleksi Satu Tahun Masa Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, Sahroni Beri Catatan Soal Hukum dan HAM

Diabetes tipe 2 lebih umum, menyerang sekitar 30 juta orang Amerika. Pasien-pasien tersebut masih memproduksi insulin, tetapi seiring waktu, sel mereka menjadi resisten terhadap insulin sehingga menyebabkan gula darah menjadi naik.

Kasus diabetes tipe 1 sebelumnya telah dikaitkan dengan infeksi virus lain, termasuk influenza dan virus corona sebelumnya.

Diketahui bahwa infeksi dapat membuat tubuh stres dan meningkatkan kadar gula darah. Tetapi hal ini cenderung terjadi pada orang yang cenderung terkena penyakit.

Baca Juga: Imbau Aparat Tak Bawa Peluru Tajam saat Amankan Demo 20 Oktober, Mahfud MD: Mereka Warga Negara Juga

Hanya beberapa dari mereka yang akhirnya mengidap diabetes, dan para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami alasannya.

Tahun ini, dokter juga melihat beberapa orang tanpa faktor risiko yang pada akhirnya didiagnosa diabetes tipe 2 - seperti menjadi lebih tua atau kelebihan berat badan - menderita diabetes setelah terpapar Covid-19.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x