Parlemen Prancis menangguhkan perdebatan tentang pembatasan virus baru dan mengheningkan cipta untuk para korban.
Baca Juga: Bukan Mahasiswa atau Buruh, Najwa Shihab Bongkar Pelaku Bakar Halte TransJakarta saat Demo Ciptaker
Serangan itu terjadi ketika Prancis masih belum pulih dari pemenggalan awal bulan ini terhadap guru sekolah menengah Prancis Samuel Paty oleh seorang pria dari Chechnya.
Penyerang mengatakan dia ingin menghukum Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kewarganegaraan.
Tidak segera jelas apa motif serangan Nice, atau apakah itu ada hubungannya dengan kartun, yang oleh umat Muslim dianggap menghujat.
Baca Juga: Waspada Fenomena Alam Ekstrem! BMKG Prediksi Jabar Berpotensi Banjir hingga Alami Suhu Dingin
Sejak pembunuhan Paty, pejabat Prancis didukung oleh banyak warga biasa telah menegaskan kembali hak untuk menampilkan kartun, dan gambar-gambar itu telah dipajang secara luas di pawai sebagai solidaritas dengan guru yang terbunuh.
Hal itu telah memicu kemarahan di beberapa bagian dunia Muslim, dengan beberapa pemerintah menuduh pemimpin Prancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.***
Artikel Rekomendasi