Badai Topan Goni dengan Kecepatan 215 Km Ancam Filipina, Ternyata Puncaknya Bulan November Ini

- 1 November 2020, 09:25 WIB
Ilustrasi Topan Goni, badai besar yang diprediksi terjang wilayah Filipina pada Minggu, 1 November 2020.
Ilustrasi Topan Goni, badai besar yang diprediksi terjang wilayah Filipina pada Minggu, 1 November 2020. /Pixabay/skeeze
PR PANGANDARAN - Pada Sabtu 31 Oktober 2020, pejabat Filipina memerintahkan evakuasi ribuan penduduk di bagian selatan pulau utama Luzon, Filipina, setelah badai yang dikategorikan lima paling kuat di dunia pada tahun ini mendekati negara Filipina.
 
Topan Goni, dengan kecepatan angin dan embusan angin berkecepatan 215 kilometer per jam hingga 265 kilometer per jam, akan menghantam Filipina pada hari Minggu 1 November 2020 sebagai topan terkuat yang melanda Filipina sejak Haiyan yang menewaskan lebih dari 6.300 orang pada 2014, dikutip dari RRI oleh PikiranRakyat-pangandaran.com.
 
Evakuasi pencegahan pun sudah dimulai dari komunitas pesisir dan rawan longsor di Provinsi Camarines Norte dan Camarines Sur, Filipina, atas perintah dari pemerintah provinsi Albay, penduduk di daerah tersebut diimbau untuk meninggalkan rumah mereka. 
 
 
Kata pejabat bencana setempat kepada stasiun radio DZBB.
 
"Kekuatan topan ini bukanlah main-main," tegasnya, seperti dikutip dari Reuters oleh PikiranRakyat-pangandaran.com.
 
Topan Molave ​​pekan lalu menewaskan 22 orang, sebagian besar akibat tenggelam di provinsi-provinsi di selatan ibu kota Manila, yang juga merupakan jalur yang diproyeksikan Goni, badai tropis ke-18 di negara itu.
 
 
Pihak berwenang menghadapi rintangan lain karena jarak sosial perlu diberlakukan di pusat-pusat evakuasi untuk mencegah penyebaran virus corona. 
 
Filipina memiliki infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
 
"Barang bantuan seperti mesin berat dan alat pelindung diri sudah ditempatkan di daerah-daerah utama," kata Filipino Grace America, Walikota kota Infanta di provinsi Quezon, kepada radio DZBB. 
 
 
"Tetapi karena pandemi Covid-19, dana kami untuk masalah bencana dan biaya tidak mencukupi," ucapnya.
 
Pejabat lokal membatalkan operasional pelabuhan dan melarang nelayan untuk berlayar.
 
Topan Goni, bergerak ke arah barat dengan kecepatan 20 kilometer per jam dari arah Samudra Pasifik, akan membawa hujan deras di atas ibu kota dan 14 provinsi di dekatnya pada Sabtu malam 31 Oktober 2020, serta ancaman banjir dan tanah longsor.
 
Topan lain, Atsani, mulai menguat di luar Filipina. Sekitar 20 topan melanda Filipina setiap tahunnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x