Hina Islam Lewat Kartun Nabi Muhammad saw, Al-Qaeda Ancam 'Bunuh' Macron: Boikot Saja Tak Cukup!

- 5 November 2020, 14:25 WIB
Ilustrasi Al Qaeda
Ilustrasi Al Qaeda /pinterest.co.uk

PR PANGANDARAN – Al-Qaeda telah menyatakan bahwa membunuh siapa saja yang menghina Nabi Muhammad adalah hak setiap Muslim.

Hal ini diucapkan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron tak mempermasalahkan penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad atas dasar kebebasan berekspresi.

Ucapan Macron tersebut menimbulkan kemarahan pada seluruh umat muslim di dunia dan berujung pemboikotan produk Prancis.

Baca Juga: Kecam Pernyataan Macron, Ormas GPI Borong Produk Prancis di Minimarket Lalu Membakarnya

“Membunuh siapa saja yang menghina nabi adalah hak setiap Muslim,” ucap kelompok jihadis atau yang lebih dikenal di Prancis AQMI dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan Macron muncul setelah adanya pemenggalan kepala guru bahasa Prancis Samuel Paty setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada muridnya selama pelajaran kebebasan berekspresi.

“Boikot adalah kewajiban tetapi itu tidak cukup,” ujar AQMI.

Baca Juga: Tak Hanya Inggris, Beberapa Kampus di Amerika Ternyata Gunakan IELTS sebagai Syarat Bahasa

Protes terhadap Macron terus berlanjut di seluruh negara yang mayoritas beragama muslim.

Di Jakarta, lebih dari 2.000 pengunjuk rasa yang mengenakan jubah putih berkumpul di depan kedutaan Prancis untuk mengungkapkan kemarahan mereka dan membakar patung Presiden Prancis.

Sementara itu di Bangladesh, setidaknya 50.000 orang ikut demonstrasi besar-besaran terkait pernyataan Macron tersebut.

Baca Juga: Kekacauan Meletus di Michigan saat Pilpres AS, Pengunjuk Rasa Gaungkan 'Hentikan Penghitungan'

Unjuk rasa yang dimulai di masjid terbesar Bangladesh itu dihentikan agar tidak mendekati kedutaan Prancis yang keamanannya telah ditingkatkan.

Polisi memperkirakan pengunjuk rasa berjumlah 50.000 tapi penyelenggara mengatakan ada lebih dari 100.000 orang yang menuntut pemboikotan produk Prancis.

Para pengunjuk rasa meneriakkan ‘Tidak ada pencemaran nama baik Nabi Muhammad’ dan membakar patung Presiden Prancis.

Baca Juga: Betrand Peto Dibully hingga Thalia Onsu Diancam Dibunuh, Ruben Onsu Ngamuk: Anak Saya Salah Apa?

Demonstrasi untuk memboikot produk Prancis juga dilakukan oleh organisasi islam terbesar di sana yaitu Hefazat i Islami.

Bahkan banyak orang yang datang dari luar kota Dhaka untuk ikut melakukan unjuk rasa.

Junaid Babunagaori, wakil ketua Hezafat, meminta Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk menggerakkan parlemen Bangladesh untuk mengecam Macron dan memboikot produk Prancis.

Baca Juga: Betrand Peto Dibully hingga Thalia Onsu Diancam Dibunuh, Ruben Onsu Ngamuk: Anak Saya Salah Apa?

“Saya meminta pedagang untuk membuang produk Prancis. Saya meminta PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap Prancis,” pungkasnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x