Tuntukan Hukum Trump Diklaim ‘Tidak Berdasar’, Pompeo: Departemen Ini Tentu Peduli Pemilu yang Adil

- 14 November 2020, 11:31 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /PIXABAY/geralt

Dalam hal ini, Rusia adalah satu-satunya kekuatan besar yang belum memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya dalam Pilpres AS, setelah Tiongkok bergabung dengan sebagian besar dunia dalam menerima hasil Pilpres pada Jumat 2020 lalu.

Prancis, bersama dengan Jerman, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya telah memberikan selamat pekan lalu.

Baca Juga: Perusahaan Korsel Diduga Bakar Hutan Papua Seluas Kota Seoul, Greenpeace: Penegakan Hukum Lemah

Pada Selasa, 10 November 2020 lalu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengadakan percakapan telepon pertamanya dengan Biden.

Macron menyatakan bahwa Pompeo akan bertemu dengannya pada Senin, 16 November 2020 mendatang untuk membahas transparansi penuh terhadap Presiden terpilih, Joe Biden.

Selain Macron, Biden juga telah berbicara dengan para pemimpin Australia, Kanada, Jepang, dan Korea Selatan yang memberikan ucapan selamat atas kemenangan Biden.

Baca Juga: Cek Fakta: Basahi Kepala Dulu Saat Mandi Rusak Pembuluh Darah dan Sebabkan Stroke, Simak Faktanya

Terkait pernyataan Trump yang menyebut ada kecurangan dalam pemungutan suara hingg ajukan tuntutan hukum, namun sebagian besar ahli humu justru menganggap klaim Trump tersebut tidak berdasar.

Pada konferensi pers pada Selasa, 10 November 2020 lalu, Pompeo dengan tegas menolak pernyataan tentang apakah protes Trump tidak berdasar telah menciptakan masalah bagi kredibilitas AS.

“Anda mengajukan pernyataan yang konyol,” jawab Pompeo.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: France24


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah