Persediaan Bahan Nuklir Iran Meningkat Drastis, Donald Trump 'Galau' di Akhir Masa Jabatannya

- 17 November 2020, 14:30 WIB
Donald Trump (dok.Evening Standard)
Donald Trump (dok.Evening Standard) /

Mike Pompeo dan Jenderal Mark A. Milley kemudian memberikan gambaran potensi risiko eskalasi militer yang akan dihadapi.

Para pejabatnya tetap meyakini bahwa serangan rudal di Iran tidak akan mungkin dapat dilakukan.

Baca Juga: Tanggapi Kritikan Habib Idrus pada Jokowi-Mega, Sahroni: Kritik Harus DIsampaikan Secara Santun

Pertemuan yang dilakukan dan pertanyaan yang dilayangkannya tersebut menggambarkan kekhawatiran Donald Trump atas ancaman global di akhir-akhir masa jabatannya, walaupun sebagian besar menentang konflik AS yang lebih dalam di Timur Tengah.

Kendati demikian, Badan Energi Atom Internasional melaporkan dan menyimpulkan bahwa Iran memiliki bahan cadangan lebih dari 2.442 kilogram uranium.

Menurut analisis laporan Institute for Science and International Security, bahan cadangan seberat itu sangat cukup untuk menghasilkan dua senjata nuklir walaupun perlu proses tambahan untuk memperkaya cadangan uranium agar bisa menjadi bahan sekelas bom.

Baca Juga: 6 Grup dan Idol yang Muncul di Lagu BTS ‘Dynamite’ Versi Singalong, Nomor 5 Jadi Trending di Twitter

Dengan kata lain, Iran dimungkinkan tidak dapat mencapai hal itu paling cepat hingga musim semi, yang itu berarti Donald Trump telah meninggalkan jabatan kepresidenannya.

Donald Trump berpendapat sejak tahun 2016 bahwa Iran telah menyembunyikan beberapa tindakan dan mencoba menipu komitmennya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya bukti parsial pertama dari laporan inspektur minggu lalu.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah