Tandatangani Kesepakatan dengan Pemerintah, Protes anti-Prancis di Pakistan Berakhir Batal

- 18 November 2020, 06:00 WIB
Aksi protes anti-Prancis kian melebar.
Aksi protes anti-Prancis kian melebar. /PIXABAY/jacqueline macou

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah tidak akan menunjuk duta besarnya untuk Prancis. Kata pejabat Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Ketentuan ketiga menyangkut pemboikotan barang-barang Prancis.

Baca Juga: Cek Fakta: Rapper Kanada Drake Dikabarkan Meninggal Dunia hingga Trending di Twitter, Ini Faktanya

Sebuah tindakan yang hanya diamati sebagian di Pakistan dan negara-negara lain yang memprotes karikatur Prancis dan kemudian komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap Islamofobia.

Perjanjian tersebut mengatakan Pakistan akan sepenuhnya memboikot barang-barang Prancis di tingkat pemerintah.

Akhirnya, kesepakatan tersebut menawarkan amnesti kepada puluhan pengunjuk rasa TLP yang ditangkap selama protes.

Baca Juga: Tertawa Melihat Goyangannya Sendiri di TikTok, Gisella Anastasia Ungkap Pengakuan Mengejutkan

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Ijaz Shah, menteri dalam negeri Pakistan, dan Menteri Urusan Agama Pir Noor ul Haq Qadri, pada dini hari Selasa.

Pada bulan Oktober, setelah seorang pria berusia 18 tahun memenggal kepala guru bahasa Prancis Samuel Paty karena mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

Sementara Macron memuji guru tersebut sebagai ‘pahlawan yang pendiam’.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah