Tandatangani Kesepakatan dengan Pemerintah, Protes anti-Prancis di Pakistan Berakhir Batal

- 18 November 2020, 06:00 WIB
Aksi protes anti-Prancis kian melebar.
Aksi protes anti-Prancis kian melebar. /PIXABAY/jacqueline macou

Baca Juga: Kapal Kargo Bermuatan 137 Kontainer Tenggelam di Teluk Lamong Surabaya

“Samuel Paty dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kami dan karena mereka tahu bahwa dengan pahlawan pendiam seperti dia, mereka tidak akan pernah memilikinya,” kata Macron.

Kebanyakan Muslim percaya bahwa penggambaran Nabi adalah penghujatan.

Pernyataan Macron mengundang kemarahan dari beberapa pemimpin dunia, termasuk Imran Khan dari Pakistan dan Recep Tayyip Erdogan dari Turki.

Baca Juga: Jadi Zona Paling Aktif, Pulau Sumatera Berpotensi Hadapi Ancaman Gempa dari Berbagai Sumber

Pemerintah Pakistan memanggil duta besar Prancis untuk mengajukan protes terhadap pernyataan tersebut.

TLP telah mengadakan beberapa protes di ibu kota Islamabad tentang masalah penistaan agama. Sebuah subjek sensitif di Pakistan. Penistaan terhadap Islam dapat membawa hukuman mati.

Aksi berakhir setelah kesepakatan dengan pemerintah. ***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah