Sebut Perlakuan Macron Mirip Nazi, Pemerintah Prancis Kecam Keras Pernyataan Menteri Pakistan

- 23 November 2020, 06:30 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.*
Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /EURACTIV

“Kata-kata kebencian ini adalah kebohongan yang terang-terangan yang dijiwai dengan ideologi kebencian dan kekerasan. Fitnah seperti itu tidak layak untuk tingkat tanggung jawab ini. Kami menolak mereka dengan sangat tegas, ”katanya.

Pakistan kemudian dituntut untuk memperbaiki pernyataan ini.

Baca Juga: Ingatkan Soal Peran Generasi Muda, Wakil Ketua MPR: Negara Lain Sampai Iri dengan Potensi Kita

“Pakistan harus memperbaiki pernyataan ini dan kembali ke jalur dialog berdasarkan rasa hormat,” lanjutnya.

Parlemen Pakistan pada akhir Oktober mengeluarkan resolusi yang mendesak pemerintah untuk memanggil utusannya dari Paris, menuduh Macron menyebarkan kebencian terhadap Muslim.

Pada awal Oktober, Macron berpidato di mana dia menggambarkan Islam sebagai agama dalam krisis secara global dan mengatakan dia akan bekerja melawan separatisme Islam di Prancis.

Baca Juga: UMK Jawa Barat 2021: 17 Daerah Dinyatakan Naik, Banjar Tak Naik dan Masih Jadi yang Terendah

Dua minggu kemudian seorang guru sejarah Prancis, Samuel Paty  dipenggal di luar sekolahnya oleh seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya karena menunjukkan karikatur Nabi di kelas tentang kebebasan berbicara.

Macron memberikan penghormatan kepada Pat.  Sementara para pejabat Prancis mengatakan pemenggalan itu merupakan serangan terhadap nilai inti kebebasan berekspresi Prancis.

Serangan tersebut telah mendorong retorika yang lebih keras dari Macron terhadap apa yang dia sebut separatisme Islam.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah