Diduga Lakukan Penghasutan dalam Aksi 8 Oktober, Petinggi KAMI Dijerat UU ITE dengan 6 Tahun Penjara

- 13 Oktober 2020, 19:32 WIB
Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Pusat, Syahganda Nainggolan. *
Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Pusat, Syahganda Nainggolan. * /RRI/istimewa

“Mereka dipersangkakan melanggar setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan atas SARA dan/atau penghasutan,” ujar Awi.

Para pentolan KAMI dijerat dengan Pasal dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Selain itu, mereka dijerat pasal penghasutan dalam KUHPidana.

Baca Juga: Dinyatakan Negatif Covid-19, Donald Trump Langsung Kampanye Susul Keunggulan Joe Biden

“Jadi, sesuai Pasal 45A ayat 2 UURI No 19 Tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan,” tuturnya.

Awi juga menjelaskan, ancaman hukuman bagi anggota KAMI yang ditangkap. adalah 6 tahun penjara.

“Untuk ancaman pidananya untuk yang UU ITE 6 tahun pidana penjara atau denda Rp1 miliar, dan untuk penghasutannya di Pasal 160 KUHP ancaman pidananya adalah 6 tahun pidana penjara,” paparnya menambahkan.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Hampir 70 Mahasiswa di Tiongkok Terjangkit Norovirus

Lebih lanjut, Awi mengatakan Polri masih melakukan pemeriksaan secara intensif, serta akan menunggu pendampingan hukum bagi mereka yang belum didampingi kuasa hukumnya (pengacara).

“Dalam pemeriksaan dalam 1×24 jam ini tentunya Polri akan melakukan pemeriksaan secara intensif, sambal juga menunggu yang beberapa belum ada pengacaranya, kita tunggu dan tentunya nanti akan ditindaklanjuti terkait dengan penyidikannya,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap petinggi dan anggota Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Total ada 8 anggota KAMI Medan dan Jakarta yang ditangkap.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah