PR PANGANDARAN – Memasuki musim panen, para petani menjaga ladang mereka dari ancaman hama yang mengakibatkan gagal panen.
Seperti para petani di Sragen, mereka kerap memasang perangkap jebakan tikus dengan aliran listrik untuk mengurangi hama.
Namun, semenjak petani menggunakan cara itu tidak hanya sawah mereka yang terbebas dari terserang hama tikus, tetapi juga menewaskan beberapa korban.
Baca Juga: Jika Hasil Pilpres AS Seri, Presiden dan Wakil Presiden Bakal Ditunjuk Dewan Perwakilan Rakyat
Korban terbaru yang ditemukan tewas akibat perangkap jebakan tikus ini yaitu Jumino kakek paruh baya berusia 62 tahun asal Putatsewu RT 2, Jatitengah, Sukodono, Sragen.
Kakak itu ditemukan di pematang sawah milik tetangganya, Pariman (59) asal Lemahireng RT 5, Jatitengah, Sukodono, Sragen pada Rabu 4 November 2020. Jumino merupakan korban ke 12 jebakan tikus listrik dalam kurun waktu 2020.
Kejadian itu diketahui sekira pukul 08.00 WIB. Diduga kuat, korban sudah meninggal beberapa jam sebelumnya. Diketahui Jumino dilaporkan pamit ke sawah pada Selasa 3 November 2020 pukul 23.00 WIB.
Baca Juga: Ternyata Segini Gaji Presiden Amerika Serikat, Jabatan yang Diperebutkan Donald Trump dan Joe Biden
Namun sampai Rabu pagi keluarga tidak mendapati dia pulang. Selang beberapa waktu, pihak keluarga mendengar ada orang meninggal dunia di sawah karena kesetrum. Setelah keluarga mendatangi lokasi dipastikan korban adalah Jumino.
Saat ditemukan, posisinya tergeletak di sawah sedangkan kakinya menjuntai di pematang.
Artikel Rekomendasi