Positif Covid-19 Tak Halangi Rektor IPB Beraktivitas Seperti Biasanya, Malah Sempat Beri Sambutan?

20 September 2020, 09:57 WIB
Rektor IPB University Dinyatakan Positif Covid-19 / duniadosen.com/

PR PANGANDARAN – Setelah berinisiatif untuk melakukan tes usap (swab), Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Prof. Arif Satria terkonfirmasi positif Covid-19.

“Di tengah berbagai aktivitas yang padat, atas inisiatif saya sendiri, saya melakukan swab test (tes usap) pada tanggal 18 September dan ternyata hasilnya dinyatakan positif,” ucap Arif Satria lewat keterangan tertulisnya pada Sabtu, 19 September 2020 seperti dikutip dari jabar.antaranews.com.

Meski hasilnya positif, ia mengaku tak merasakan gejala apapun. Kondisi fisiknya yang baik-baik saja membuat rektor yang satu ini tetap memutuskan untuk beraktivitas seperti biasa secara virtual. 

Baca Juga: Corona Makin Meruah, Pemkab Garut Nyatakan Status Darurat, Lima Kampung Terpaksa Diisolasi

“Saya merasa dalam kondisi fisik yang baik untuk tetap dapat beraktivitas dan melaksanakan tanggung jawab saya selaku rektor melalui koordinasi secara virtual. Saya akan melaksanakan protokol kesehatan untuk isolasi mandiri sampai dengan dinyatakan sembuh,” tuturnya.

Seperti aktivitas yang dilakukannya Sabtu, 19 September 2020 pagi kemarin, ia mengaku sempat memberikan sambutan dalam Forum Silaturahmi Alumni (FSA) VI 2020.

“Tadi pagi saya sempat memberikan sambutan pertemuan akbar alumni IPB,” ungkapnya saat dihubungi melalui pesan singkat oleh ANTARA.

Baca Juga: Praktik Bank Emok Marak di Jabar, Bandung Bakal Ganti dengan ‘Surga’, Simak Cara Daftarnya

Sambutan dilakukannya secara virtual melalui Zoom Meeting dan YouTube dari pukul 08.00 WIB hingga 12.05 WIB. Ada lima pesan yang ia sampaikan untuk para alumni IPB.

Lima pesan tersebut yaitu pertama, dari alumni IPB harus kompak, solid, saling membesarkan, lalu jangan ada konflik yang dirasa tak perlu, terutama di media sosial.

Kedua, alumni IPB patut untuk percaya diri dan bangga akan almamaternya.

Baca Juga: Protes Santun Gara-gara Frustrasi dan Kecewa, Pedagang Pasarbaru Nekat 'Botram' di Tengah Jalan

"Kita harus bangga dengan karya almamater kita. Banggalah dengan apa yang kita miliki dan kita capai. Nampaknya bagi mereka yang inferior, seolah kita ditakdirkan sebagai follower dan tertinggal selamanya. Tidak ada keberanian untuk menjadi yang terdepan. Inilah ciri-ciri mental inferior yang harus kita pupus," ucapnya.

Ketiga, alumni IPB harus mampu jadi pelopor pembangunan Agro-Maritim 4.0. Sektor tersebut merupakan solusi di kala pandemi Covid-19. Agro-Maritim merupakan sektor yang masih tumbuh positif dalam keadaan seperti ini. Sehingga kemandirian pangan harus diwujudkan.

Keempat, alumni IPB harus menjadi sumber yang terbaik dalam hal inovasi dan inspirasi. Inovasi harus terus tumbuh dan berubah seiring dengan perubahan situasi dunia.

Baca Juga: 21 Warga Terjangkit Covid-19, Bupati Rudy: Garut Masuk Tahap Darurat, Akses Kampung Ditutup

Kelima, alumni IPB harus mengambil peran di masa depan. Seperti yang ia kutip dari ucapan Abraham Lincoln, “The best way to predict the future is to create it.”

"Menciptakan masa depan hari ini hanya bisa terjadi kalau kita punya inspirasi dan inovasi. Keduanya berasal dari sebuah mimpi. Mimpi tidaklah muncul saat kita tidur, tapi saat kita sadar. Untuk menjadi bagian dari masa depan kita harus fokus pada 'future practice' dan bukan semata 'best practice'. 

"Fokus pada future practice akan menjadikan kita pemimpin dan penentu perubahan. Sebaliknya fokus pada best practice hanya menjadikan sebagai follower semata,” pungkas Arif Satria.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler