20 Januari 2021 Amerika Ganti Presiden, Korea Utara Tetap Anggap AS Musuh Terbesar

9 Januari 2021, 11:00 WIB
Ilustri bendera Korea Utara.* /PIXABAY/David Peterson/
PR PANGANDARAN - Di tengah kisruh penolakan Donald Trump terhadap lawannya Joe Biden yang menang, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut Amerika Serikat sebagai "musuh terbesar".
 
Kim Jong Un mengatakan keadaan permusuhan Washington terhadap Korea Utara tidak akan berubah terlepas dari siapa yang menempati Gedung Putih, dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.
 
Berbicara di kongres partai di Pyongyang beberapa hari sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden menjabat, Kim mengatakan bahwa mencabut kebijakan bermusuhan itu akan menjadi kunci bagi hubungan Korea Utara - AS. 
 
Baca Juga: Bandingkan Gisel dan MYD Minta Maaf, Pakar Ekspresi: Ada Kasus Satu Lagi Nih
 
"Kegiatan politik luar negeri kami harus difokuskan dan diarahkan kembali untuk menundukkan AS, musuh terbesar kami dan hambatan utama bagi perkembangan inovatif kami," kata Kim Jong Un, berbicara di kongres partai di Pyongyang.
 
"Tak masalah siapa yang berkuasa di AS, watak sejati AS dan kebijakan fundamentalnya terhadap Korea Utara tidak pernah berubah," kata Kim Jong Un.
 
Kim Jong Un pun bersumpah untuk memperluas hubungan dengan "pasukan anti imperialis, independen" dan menyerukan perluasan kemampuan nuklir. 
 
Baca Juga: Vicky Prasetyo Klarifikasi Kalina Oktaranny Awalnya Hanya Tipes, Tapi Masuk Grey Area...
 
Akan tetapi, belum ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri AS. Bahkan seorang juru bicara kampanye Biden menolak berkomentar.
 
Biden, yang merupakan wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama, menyebut Kim sebagai "bajingan" selama kampanye pemilihan, dan pada 2019.
 
Sedangkan Korea Utara menyebut Biden sebagai "anjing gila" yang perlu "dipukuli sampai mati dengan tongkat."
 
Baca Juga: Jadi Idaman Para Pria, Ariel Tatum Ternyata Idap Gangguan Kesehatan Mental BPD
 
Kim Jong Un melakukan tiga pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Presiden AS Donald Trump dan keduanya berkorespondensi dalam serangkaian surat.
 
Akan tapi, upaya itu gagal mengarah pada kesepakatan denuklirisasi atau perubahan resmi dalam hubungan kedua negara.
Biden mengatakan pada Oktober bahwa dia hanya akan bertemu Kim Jong Un dengan syarat bahwa Korea Utara akan setuju untuk menurunkan kapasitas nuklirnya.*** 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler