Vaksin Covid-19 yang Digunakan Malaysia Efektif, Begini Cara Kerjanya Melawan Varian Delta

15 Agustus 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi. Berikut ini adlaah lokasi vaksinasi Covid-19 gratis untuk ibu hamil, anak-anak, dan orang dewasa pada 12-20 Agustus 2021. /

PR PANGANDARAN - Vaksin Covid-19 yang digunakan di Malaysia telah terbukti efektif melawan varian Delta, kata Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah.

Ia mengatakan hal itu didasari fakta bahwa vaksinasi di Labuan dan Sarawak telah berhasil menurunkan angka rawat inap, penggunaan tempat tidur ICU, dan penggunaan ventilator untuk pasien Covid-19.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa kasus di Lembah Klang juga akan turun begitu 50% populasinya telah divaksinasi pada 31 Agustus.

Baca Juga: Wanita Hamil Ini Miliki Covid-19 Ketika Melahirkan Bayi Kembar Tiga, Jadi Kasus Langka di China

“Kami sudah melihat beberapa hasil positif, di mana di Lembah Klang ketika kami memulai vaksinasi untuk orang tua, kelompok usia 60 ke atas, pasien di Rumah Sakit Sungai Buloh menurun,” katanya saat sesi tanya jawab di Malaysia Healthcare Conference 2021 yang diadakan secara virtual dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Star.

Dan sekarang kami melihat kelompok usia 40 hingga 59 dan 20 hingga 39 juga menurun dalam satu minggu terakhir,” tambahnya.

Dia juga mencatat bahwa temuan dari sekuensing genom yang dilakukan pada 67 sampel dari 17 Juli hingga Agustus menunjukkan bahwa 66 sampel dikonfirmasi sebagai varian Delta.

Baca Juga: Para Ahli Peringatkan Inggris: Varian Baru Covid-19 'Buat Kita Mundur Setahun'

Dia mengatakan varian Delta memiliki tingkat infektivitas atau nilai R yang lebih tinggi dibandingkan virus asli yang memicu pandemi tahun lalu.

“Nilai R untuk virus tahun lalu dimulai dari 2,5 yang berarti satu orang dapat menginfeksi 2,5 orang lainnya tetapi sekarang varian ini (Delta) dilaporkan lima hingga delapan,” katanya.

“Yang berarti jika 100 orang terinfeksi, mereka menginfeksi 500 hingga 800 orang dalam satu siklus. Mirip cacar air (11-12) dan campak (18),” imbuhnya.

Baca Juga: BLACKPINK Raih Peringkat Pertama Brand Value di Agustus 2021, Red Velvet Urutan Ketiga

Dia juga mengatakan lebih banyak varian diharapkan muncul, menambahkan bahwa mutasi terjadi ketika virus bereplikasi.

Ahli epidemiologi medis Universiti Putra Malaysia Assoc Prof Dr Malina Osman mengatakan diharapkan jumlah kasus Covid-19 yang parah akan menurun karena semakin banyak orang yang divaksinasi.

“Sebagian besar makalah ilmiah yang mempelajari kemanjuran vaksin menyajikan data dengan menganalisis dampak utamanya pada jumlah rawat inap,” ungkapnya.

Baca Juga: Evakuasi Personel AS dari Afghanistan, Biden Peringatkan Taliban: Tindakan yang Bahaya akan Ditanggapi Serius

“Serta dampak pada komplikasi parah atau kapasitas ICU,” imbuhnya.

Spesialis kedokteran kesehatan masyarakat Universiti Malaya Prof Dr Victor Hoe mengatakan vaksin mungkin tidak 100% efektif melawan penularan infeksi.

Tetapi yang paling penting, mereka yang tertular virus akan mendapatkan gejala yang lebih ringan.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: thestar.com

Tags

Terkini

Terpopuler