Abai Ancaman Covid-19 karena Yakin Tak akan Tertular, Miliaran Orang Bentuk Lautan Manusia di Pantai

29 Juni 2020, 17:34 WIB
Puluhan ribu orang Inggris berdesakan di pantai di Bournemouth.* //The Sun

Lautan Manusia di Pantai, Pengunjung Malah Sebuh Tak Masalah karena Tak Tahu yang Mana Penderita 

PR PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman dunia, kini lebih dari 10 juta jiwa terkonfirmasi positif, diantaranya 500 ribu orang bahkan telah dinyatakan meninggal dunia.

Kendati demikian, masyarakat dunia masih banyak yang belum sadar dengan ancaman ini. Bahkan mereka sengaja berbondong-bondong datang ke tempat wisata merayakan pelonggaran lockdown.

Seperti yang terjadi di Inggris, 500.000 orang berduyun-duyun mendatangi Bournemouth, Christchurch, Inggris di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Peneliti Terkejut Covid-19 Ternyata Rusak Organ Dalam Manusia: Otak, Jantung dan Ginjal Gagal Fungsi

Dalam hal ini, para dewan Poole tidak punya pilihan selain menyatakan bahwa itu merupakan insiden besar.

Dalam menanggapi hal ini, seorang pengunjung pantai dimintai keterangan terkait banyaknya pengunjung di pantai tersebut.

Dia mengatakan bahwa situasi cukup ramai, namun dia tidak terlalu peduli dengan jarak sosial karena dia tidak tahu siapa yang terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Menyoal Warisan Lina Jubaedah yang Dikabarkan Miliaran Rupiah, Benarkah Teddy Gandeng 10 Pengacara?

"Kita akan minum beberapa minuman, menikmati matahari. Saya masih tidak tahu siapa pun yang terinfeks (Covid-19) sehingga di mata saya, itu tidak masalah," ujarnya santa kepada wartawan The Sun.

Kendati demikian, ia mengharapkan bahwa semua orang bisa selamat, meski di pantai dipenuhi oleh banyak pengunjung.

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Ratusan Ribu Orang Penuhi Pantai, Pengunjung: Saya Tak Tahu Siapa yang Terpapar Corona, Tak Masalah

"Ini mungkin akan menyebabkan gelombang kedua, orang hanya melakukan apa yang mereka inginkan bukan?" ujarnya lagi.

Baca Juga: Marah hingga Ancam Rombak Kabinet, Arahan Tegas Jokowi atas Kinerja Lamban Menteri saat Covid-19

Lebih dari 500.000 orang turun ke pantai Dorset dan mereka meninggalkan 41 ton sampah selama dua hari terakhir.

Sampah itu termasuk kursi geladak, tempat sampah dan kotak makanan yang berserakan bekas para pengunjung yang datang.

Para Dewan mengecam perilaku para pengunjung pantai tersebut, yang beberapa di antaranya bahkan terlibat dalam sebuah perkelahian.

Baca Juga: Palsukan Hasil Rapid Test Covid-19, Perawat dan ASN Rumah Sakit Ini Diringkus Polisi

Matt Hancock mengatakan pemerintah memiliki kekuatan untuk menutup pantai jika orang mengabaikan aturan virus corona.

"Kami benar-benar terkejut dengan pemandangan yang disaksikan di pantai kami, terutama di Bournemouth dan Sandbanks. Perilaku dan tindakan tidak bertanggung jawab dari begitu banyak orang hanya mengejutkan dan layanan kami melebar ke gagang mutlak berusaha untuk menjaga semua orang aman," ujar Pemimpin dewan Vikki Slade.

"Kami tidak punya pilihan sekarang selain menyatakan bahwa itu insiden besar dan memulai respon darurat," tambahnya.

Baca Juga: Parade Kebanggaan LGBT Dunia, Berikut 4 Fitur Persembahan Instagram yang Bikin Warganet RI Geram

Dia mengatakan bahwa tempat tersebut dipenuhi banyak orang yang megabaikan jarak sosial.

Itulah sebabnya ia mengatakan bahwa hal tersebut sebuah insiden besar karena otoritas lokal dan polisi juga bahkan tidak bisa mengatasinya.

Anggota parlemen Bournemouth East Tobias Ellwood mengatakan 500.000 orang telah mengunjungi Dorset.***(Rahmi Nurlatifah/PR.Tasikmalaya)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler