September 2020, WHO Sebut Penderita Covid-19 akan Alami Lonjakan Kasus Tertinggi hingga 2 Kali Lipat

30 Juni 2020, 13:08 WIB
ILUSTRASI penyebaran virus corona di dunia.* /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksikan pada September 2020 mendatang penularan Covid-19 akan mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Bahkan disebutkan penularan itu bisa mencapai 20 juta orang sejak enam bulan wabah pertama dilaporkan di Kota Wuhan, Tiongkok.

Melansir World Meter, kini angka infeksi Covid-19 dunia telah mencapai lebih dari 10 juta jiwa, dengan 210 negara yang telah melaporkan temuan kasus Covid-19.

Baca Juga: Rhoma Irama Terancam Ditindak Hukum Akibat Langgar Komitmen untuk Tak Tampil di Acara Khitanan

Virus Corona baru juga sudah resmi dinyatakan sebagai penyebab kematian lebih dari 500 ribu orang di seluruh dunia.

Virus ini dengan cepat menyebar setelah Tiongkok melaporkan ke WHO tanggal 31 Desember 2019 soal kasus radang paru-paru yang tidak biasanya di Wuhan.

Bulan Januari, Covid-19 dengan cepat menyebar ke berbagai kawasan di Tiongkok hingga akhirnya mencapai seluruh 31 provinsi di negara tersebut.
Lebih lanjut, Tiongkok mengalami puncak kasus dengan adanya 6.500 kasus dalam masa 24 jam pada pertengahan Februari 2020.

Baca Juga: Bill Gates Ungkap 2 Vaksin Covid-19 Terkuat! Salah Satunya Cegah Orang Terinfeksi Tularkan Virus

Angka penularan bisa dikendalikan setelah kota Wuhan, dengan penduduk lebih dari 10 juta orang, ditutup sepenuhnya (lockdown), ditambah kebijakan social distancing dan peningkatan jumlah tes.

Pada Minggu, 28 Juni 2020, kasus aktif virus corona di Tiongkok berada di bawah angka 1.000. Namun 4.641 orang di Tiongkok meninggal akibat virus corona. Sejak akhir Februari korban kematian terbanyak berada di luar Tiongkok.

Kasus pertama di luar Tiongkok dilaporkan terjadi di Thailand, tanggal 15 Januari. Kemudian dengan cepat menyebar ke Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Amerika Serikat. Menariknya, Thailand selama ini hanya mencatat 58 kematian akibat virus tersebut.

Baca Juga: Dikabarkan Sakit Gegara Cemburu Atta Halilintar akan Nikahi Aurel, Salmafina: Sepertinya Gadis Baik

Di bulan Maret, pusat penyebaran virus berada di kawasan Eropa. Tanggal 5 Maret 2020, Eropa mencatat separuh dari kasus virus corona di dunia terjadi di kawasannya.

Ratusan juta warga Eropa harus menjalani karantina dilarang keluar rumah di saat pemerintah berusaha menghentikan penyebaran virus. Dua kluster besar yang merepotkan pemerintah yakni terjadi di Italia Utara.

Di pertengahan bulan Maret, dengan lockdown yang ketat, Italia mengalami masa puncak penyebaran virus. Dalam dua bulan terakhir angka penularan di Italia mulai menurun dan di awal bulan Juni lalu negara tersebut kembali dibuka dengan pelonggaran pembatasan perjalanan di dalam negeri.

Baca Juga: Mobil Mewah Via Vallen Hangus Terbakar, Ternyata Sengaja Dibakar oleh Pria Tak Dikenal

Pada Sabtu, 27 Juni 2020, hanya ada 8 kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan di Italia. Itu pertama kalinya angka kematian berada di bawah angka 10 sejak 1 Maret 2020.

Angka penularan di Eropa sudah mencapai titik puncak, meski Rusia kini disebut sebagai daerah penularan baru. Angka kematian di Inggris, Italia, Spanyol dan Prancis dilaporkan terus menurun.

Artikel ini pernah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul WHO Memprediksi Penderita Covid-19 Melonjak 2 Kali Lipat di September

Virus corona tidak mengenal perbatasan negara. Di bulan April, Amerika Serikat menjadi pusat penyebaran baru dan sampai sekarang masih berjuang untuk mengatasinya.

Baca Juga: Berjuang Lawan Penyakit hingga Kritis, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia

Angka penularan di Amerika Serikat sudah lebih tinggi dari seluruh jumlah kasus di Eropa. Lebih dari satu bulan, 30 persen kasus Covid-19 di seluruh dunia terjadi di Amerika Serikat.

Jika awalnya penyebaran Covid-19 di luar Tiongkok terjadi di negara-negara maju, seperti di Eropa dan Amerika Serikat, kini negara berkembang yang menjadi pusat penyebaran.

Bahkan, Indonesia dan Singapura telah melaporkan angka lonjakan kasus yang cukup tinggi setiap harinnya.***(Dicky Aditya/Galamedia News)

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler