Seorang Ayah Dihukum karena Minta Jasad Anaknya yang Diduga Teroris Dikubur Secara Layak

- 9 Februari 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. //Pixabay/

PR PANGANDARAN – Polisi di Kashmir, India pada Senin menuntut seorang ayah berusia 40 tahun, dianggap melanggar undang-undang anti-teror karena menuntut pembebasan jenazah putranya yang "teroris".

Athar Mushtaq (16) adalah satu dari tiga pemuda terduga teroris yang tewas pada 30 Desember dalam dugaan baku tembak dengan tentara di daerah Lawaypora distrik Baramullah, di pinggiran ibu kota wilayah itu, Srinagar.

Dalam serangkaian pernyataan sejak insiden itu, polisi menyatakan ketiganya memiliki hubungan militan.

Baca Juga: Pakai 'Bikini', Model OnlyFans Isabelle Eleanore Dilarang Naik Pesawat oleh Awak Kabin

“Saya bertanya kepada pihak berwenang apakah mereka memiliki bukti, rekaman apa pun, atau bukti kamera apa pun tentang aktivitas jahat putra saya. Saya meminta mereka untuk menunjukkan bahwa putra saya adalah seorang militan," tanya sang ayah Mushtaq Wani.

Meskipun ada protes dari anggota keluarga yang memohon remaja itu tidak bersalah, pemerintah setempat menguburkan ketiga mayat di kuburan terpencil lebih dari 100 kilometer dari distrik Pulwama asli mereka di Kashmir selatan.

Ayah yang berduka tersebut berulang kali meminta pihak berwenang untuk melepaskan jenazah putranya untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Baca Juga: 'Apakah Rihanna Muslim?' Trending di Google Usai Dirinya Dukung Protes Petani India

Namun, pada Minggu, polisi menahan Wani dan enam kerabatnya berdasarkan berbagai ketentuan KUHP India (IPC). Laporan media mengatakan mereka telah didakwa dengan "kerusuhan, penahanan yang salah, dan provokasi dengan maksud untuk menyebabkan kerusuhan."

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: ArabNews


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x