"Para ilmuwan harus diizinkan untuk sampai ke dasar ini, dan jaring harus disebarkan lebih luas dengan penyelidikan yang dilakukan di beberapa lokasi," kata Eric Biegon, jurnalis multimedia di Kenya Broadcasting Corporation.
Herman Laurel, kolumnis untuk situs berita sosial Sovereign PH, mengatakan WHO harus menyelidiki Institut Penelitian Medis Angkatan Darat AS untuk Penyakit Menular di Fort Detrick, Maryland.
Baca Juga: Lawan Varian Delta, Israel Mulai Beri Vaksin Booster pada Warga Lansia
Dia mengatakan fasilitas itu diperintahkan untuk ditutup setelah membuang bahan berbahaya yang diyakini telah menyebabkan 'flu aneh' di AS pada waktu itu.
Tak lama berselang, sebuah petisi online muncul di Filipina untuk meminta WHO selidiki laboratorium biologi Fort Detrick, dengan hampir 500 tanda tangan.
Sejumlah orang, terutama dari Amerika Serikat, telah menceritakan pengalaman mereka di media sosial tentang infeksi virus corona baru pada akhir 2019.
Baca Juga: Link Live Streaming MU vs Leeds Malam Ini, Ada 3 Fakta Menarik
Sementara itu, konsultan virologis di Berkshire and Surrey Pathology Services, Stephen Winchester menyebut orang-orang harus bersabar, mempertimbangkan semua bukti dalam hal pelacakan asal usul Covid-19.
Bahkan, Winchester mengklaim penelusuran asal usul Covid-19 hanya dapat ditentukan oleh hasil penyelidikan ilmiah yang tidak memihak.
"Ini adalah bidang studi yang sangat penting untuk menetapkan asal usul ini, tetapi butuh waktu, dan perlu benar-benar menimbang semua bukti," pungkasnya.***
Artikel Rekomendasi