Umumkan Kemerdekaan dari AS, Taliban Kini Terjerat Krisis Ekonomi dan Keamanan

- 1 September 2021, 16:11 WIB
Usai umumkan kemerdekaan dari AS, Taliban kini terjerat krisis ekonomi dan keamanan, seolah ada hal berbeda dengan 20 tahun lalu
Usai umumkan kemerdekaan dari AS, Taliban kini terjerat krisis ekonomi dan keamanan, seolah ada hal berbeda dengan 20 tahun lalu /Pixabay/Chicken Online

Baca Juga: Raffi Ahmad Belum Pernah ke Borobudur, Nagita Slavina Kaget: Sumpah? Aku Orang Jogja loh!

Namun, sambung Torek Farhadi, pemerintahan baru hanya dapat berhasil jika semua warga Afghanistan, termasuk perempuan, dapat merasa terwakili.

Beberapa pemimpin Taliban yang sekarang berkuasa di Kabul adalah bagian dari rezim yang lebih keras pada 1990-an, tetapi mereka tampaknya telah berubah selama bertahun-tahun di pengasingan.

Pada 1996, Mullah Abdul Ghani Baradar hampir tidak ingin melakukan perjalanan ke Kabul, lantaran tinggal di sebuah kota provinsi selatan Kandahar. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ia telah muncul sebagai negosiator politik terkemuka, yang tinggal di Qatar, negara Teluk Arab yang menjadi tuan rumah kantor politik Taliban.

Baradar telah berdiri di samping para pemimpin politik Rusia, Cina, dan bahkan AS tingkat tinggi.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Film dan Serial Netflix Terbaru, Ada Perfect Stranger dan Aftermath

Taliban telah berdamai, mendesak mantan lawan untuk kembali ke negara itu dan berjanji untuk tidak membalas dendam.

Ujian besar pertama mereka adalah pembentukan pemerintahan baru. Mereka telah berjanji itu akan mencakup tokoh-tokoh non-Taliban, tetapi tidak jelas apakah mereka benar-benar bersedia untuk berbagi kekuasaan.

Pemerintah yang inklusif dapat bertindak jauh dalam memperlambat eksodus massal warga Afghanistan, khususnya kaum muda dan berpendidikan, serta membujuk komunitas internasional untuk terus mengirimkan bantuan yang dibutuhkan.

Taliban memiliki tuntutan dan konstituen yang saling bertentangan. Bahkan di antara para pemimpin memiliki pandangan yang kontradiktif tentang cara memerintah.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Associated Press


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah