Dikecam Negara Muslim Dunia hingga Produk Prancis Ramai Diboikot, Macron: Saya Tetap Bela Kebebasan!

- 1 November 2020, 10:25 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat diwawancarai wartawan Al Jazeera, pada hari Minggu 1 November 2020.
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat diwawancarai wartawan Al Jazeera, pada hari Minggu 1 November 2020. /Twitter @EmmanuelMacron

PR PANGANDARAN Pernyatan Presiden Prancis, Emmanuel Macron hingga kini masih menjadi perbincangan hangat publik di berbagai penjuru negara.

Pasalnya, pernyataan Emmanuel Macron tidak akan menyerah terhadap kaum radikal Islam, meskipun mendapat kecaman dari negara-negara muslim.

Diketahui sebelumnya, pada 16 Oktober 2020 beberapa waktu lalu, Prancis dihebohkan dengan peristiwa dipenggalnya seorang guru menengah pinggiran kota, Samuel Paty oleh seorang remaja bernama Chechnya (18).

Baca Juga: Cek Fakta: Obat Flu Diklaim Tingkatkan 440 Persen Ancaman Tertular Covid-19, Tinjau Kebenarannya

Samuel Paty dipenggal usai menunjukkan karikatur (kartun) Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran.

Dalam hal ini, Macron menyebut bahwa Prancis memiliki kebebasan berekspresi, hingga  menganggap hal tersebut sebagai aksi terorisme.

Pernyataan Emmanuel Macron terkait hal tersebut lantas menimbulkan kontroversi di berbagai penjuru negara, bahkan Indonesia.

Baca Juga: Geger! Israel Hina Nabi Muhammad saw Lewat Lagu Suporter Bola, Liriknya Pertanyakan Asal Usul Nabi

Akibatnya, banyak negara yang mengecam kebijakan Prancis karena dianggap telah menghina Islam. Bahkan di beberapa negara mayoritas Muslim, dan beberapa negara lain telah melakukan unjuk rasa dan menyerukan boikot barang Prancis.

Prancis yang gelisah akan hal tersebut mengklarifikasi  kesalahpahaman tentang niat Prancis di dunia Muslim.

Hal tersebut disampaikan Macron saat wawancara kepada jaringan televisi Arab Al Jazeera pada Sabtu, 31 Oktober 2020 kemarin.

Baca Juga: Gegara Inflasi, UMP Jabar Seharusnya Turun Tahun Ini, Kepala Disnakertrans: Masih Sama, Rp1.810.351

Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan dan akan membela hak kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun.

Namun, Macron juga menekankan bahwa itu tidak berarti pemerintah mendukung kartun-kartun tersebut, yang oleh Muslim dianggap menghujat, atau bahwa Prancis sama sekali anti-Muslim.

“Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang dapat dikejutkan oleh kartun ini, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik atas kartun ini,” ujarnya.

Baca Juga: Buntut Pernyataan 'Hina Islam' Macron, Netizen Risau SGM dan Aqua Ikut Diboikot Minimarket Indonesia

“Dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berfikir, menggambar,” lanjut Macron.

Macron menegaskan bahwa sebagai Presiden Prancis, dengan segalanya kebijakannya, dia tetap akan melindungi hak-hak rakyat muslim.

“Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi pada saat yang sama melindungi hak-hak ini” katanya. ***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah