Baca Juga: Dampak Pembatasan Pandemi Covid-19, Kini Nitrogen Dioksida Global Turun hingga 50 persen
Dalam hal ini, Hindra menegaskan bahwa vaksin tidaklah berbahaya karena kandungan vaksin pun telah di uji sejak pra klinik.
“Sebenarnya vaksin tidak berbahaya, namun perlu diingat vaksin itu produk biologis. Oleh sebab itu, vaksin bisa menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan yang merupakan reaksi alamiah dari vaksin. Jadi memang kita harus berhati-hati mengenai mitos-mitos terkait KIPI ini,” katanya.
Hindra menjelaskan, apabila ditemukan KIPI alias Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, masyarakat bisa melaporkan melalui situs www.kemananvaksin,kemkes.go.id.
Baca Juga: Ngaku Belum 'Tidur Berdua' Usai Menikah, Sule dan Nathalie Bagikan Cerita Lucu: Ferdy Ngintilin Mulu
Komnas KIPI sendiri, adalah lembaga yang terbentuk sejak 2007 beranggotakan para ahli independen dengan kompetensi dan keilmuan terkait vaksinologi.
Bahkan untuk menjangkau wilayah Indonesia yang luas, telah terbentuk Komite Daerah KIPI di 34 Provinsi.
“Yakinlah kemanan vaksin itu dipantau sejak awal. Bahkan setelah vaksn diregistrasi, tetap dipantau dan dikaji keamanannya,” ujarnya.
Baca Juga: Politisi Bobi Wine Ditangkap, Protes Maut di Uganda Meletus hingga Sebabkan Kekacauan Total
Hindra menegaskan, musuh terbesar masyarakat saat ini adalah Covid-19. Maka dari itu, perlunya kebersamaan dan upaya-upaya efektif untuk melawan virus tersebut.
Artikel Rekomendasi