PR PANGANDARAN – Takahiro Shirashi (30 tahun) mendapat julukan sebagai Twitter Killer. Julukan ini diberikan kepadanya karena dirinya menggunakan platform Twitter untuk memikat para korban, dan membawanya ke rumah sang tersangka.
Kejadian ini terjadi pada 2017 silam di kediamannya di Zama, Prefektur Kanagawa.
Korban yang dibunuhnya total ada 9 orang, 8 wanita dan 1 pria yang berusia sekitar 15 hingga 26 tahun.
Baca Juga: Mengantre Panjang di Bandara Soekarno-Hatta, Hotman Paris Protes: Apa Perlu Saya Bayarin?
Shiraishi kemudian menyimpan bagian tubuh mereka yang telah dimutilasi di kotak es, dan kotak peralatan.
Awal mulanya, Shiraishi hanya berniat untuk mencuri uang korban, dan melakukan pelecehan seksual kepada korban namun berujung pembunuhan sadis.
Kejahatan ini pun akhirnya diakuinya pada akhir September 2020 setelah ditangkap oleh pihak kepolisian pada 31 Oktober 2017 pagi.
Baca Juga: 600 Warga Korea Utara Tewas dalam Kecelakaan Kereta, Korea Selatan Dicurigai sebagai Dalangnya
Selama proses penangkapan, dan penggeledahan rumah kediamannya, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa potongan jasad korban.
Artikel Rekomendasi