Cavusoglu menambahkan bahwa drone bersenjata tak berawak akan melakukan misi pengawasan di wilayah tersebut untuk memastikan tidak ada pelanggaran.
"Kami akan terus mendukung Azerbaijan dan mendukung mereka sesuka mereka," tambahnya.
Rusia mengirim hampir 2.000 tentara ke wilayah itu untuk bertugas sebagai penjaga perdamaian.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Video Syur Mirip Gisel, Roy Suryo: Kemiripan Wajah Rendah, Ada Maksud Terselubung?
Pada hari Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan mengambil bagian dalam apa yang disebutnya sebagai ‘kekuatan perdamaian’ di wilayah tersebut.
Sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Turki tidak akan turun tangan atas permasalahan tersebut.
"Tidak ada unit penjaga perdamaian Republik Turki yang akan dikirim ke Nagorno-Karabakh", kata Sergey Lavrov.
Baca Juga: Kendala Listrik hingga Internet, Mendagri Pertanyakan soal Efektivitas 'SIREKAP' di Pilkada 2020
Para diplomat dari Prancis dan Amerika Serikat diharapkan berada di Moskow segera untuk membahas konflik Nagorno-Karabakh.
Kesepakatan yang ditengahi Rusia mengamankan teritorial Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, tempat pasukan Azeri bertempur melawan pasukan etnis Armenia selama enam minggu terakhir.
Artikel Rekomendasi