Dalam pertempuran ini telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk puluhan warga sipil di kedua negara.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kwik Kian Gie Larang Rakyat Belanja di Mall Sebulan, Tinjau Kebenarannya
Kesepakatan itu telah memicu protes di Armenia atas pengunduran diri Perdana Menteri Nikol Pashinyan.
Sementara Armenia pada Kamis menangkap 10 tokoh oposisi terkemuka.
Kelompok tersebut telah menyerbu dan menggeledah gedung-gedung pemerintah pada hari Selasa karena persetujuan Pashinyan untuk mengakhiri pertempuran.
Jaksa mengumumkan penangkapan beberapa jam sebelum demonstrasi baru yang dipanggil oleh oposisi.
Baca Juga: Trump Gelar Pesta saat Pilpres, Kini Gedung Putih Dilaporkan Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19
"Kami menganggap ini sebagai tindakan penganiayaan politik," kata Lilit Galstyan dari partai oposisi Dashnaktsutyun, yang melihat setidaknya dua anggotanya ditangkap.***
Artikel Rekomendasi