Lama Bungkam Usai Biden Terpilih sebagai Presiden AS, Trump Masih Yakin Ada Peluang untuk Menang

- 14 November 2020, 09:19 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /PIXABAY/geralt

PR PANGANDARAN – Presiden AS, Donald Trump kembali memberikan pernyataan yang mengejutkan setelah tidak berbicara terbuka sejak terpilihnya Biden sebagai Presiden AS pada 5 November 2020 lalu.

Masih dengan keyakinannya, Trump bersikeras bahwa ada kecurangan pada hasil penghitungan suara pada Pilpres AS 2020.

Melalui sambungan telepon pada Kamis, 12 November 2020, kepada Washington Examiner Byron York, Trump menjelaskan bagaimana dia melihat penghitungan ulang dan litigasi mengubah hasil dan menguntungkannya.

Baca Juga: Cek Fakta: Basahi Kepala Dulu Saat Mandi Rusak Pembuluh Darah dan Sebabkan Stroke, Simak Faktanya

“Kami akan memenangkan Wisconsin,” katanya.

Meskipun tertinggal jauh lebih dari 20.000 suara dari hampir 3,3 juta suara, namun Trump akan minta penghitungan ulang suara di Wisconsin minggu depan.

Diketahui sebelumnya, pada tahun 2016, Trump memenangkan Wisconsin dengan perolehan suara mencapai 22.478 dari hampir 3 juta suara, dan penghitungan ulang tersebut hanya mempengaruhi 131 suara.

Baca Juga: Sebelum Pelantikan Joe Biden, Kasus Kematian akibat Covid-19 di AS Diprediksi Sentuh Angka 70.000

“Arizona akan menghasilkan 8.000 suara, dan jika kami dapat mengaudit jutaan suara, kami akan menemuka 8.000 suara dengan mudah,” ujarnya.

Jika kami dapat melakukan audit, kami akan berada dalam kondisi yang baik di sana,” lanjut Trump.

Selain itu, Trump juga menyatakan keyakinannya akan memenangkan Georgia setelah penghitungan ulang suara yang akan dimulai pada Jumat mendatang.

Baca Juga: Song Ji Hyo dan Kim Seon Ho Kompak Dikhianati, Ini 4 Aktor Korea yang Miliki Kisah Cinta 'Ngenes'

“Kami kehilangan sekitar 10.000, 11.000 suara, dan kami akan menghitung secara manual,” ujarnya.

Namun untuk negara bagian besar, Michigan dan Pennsylvania, Trump menjelaskan peluangnya tergantung pada serangkaian tuntutan hukum yang telah diajukan kampanyenya.

Trump juga mengatakan kepada salah satu jurnalis Fox News selaku pendukungnya, Geraldo Rivera bahwa dirinya merupakan orang yang realis, yang akan melakukan hal yang benar tapi ingin melihat bagaimana tuntutan hukum dan penghitungan ulang dimainkan.

Baca Juga: DPR RI Kembali 'Godog' RUU Larangan Minol, PKS Singgung Ada Pengecualian Terbatas, Apa Saja?

Bahkan pada Jumat, 13 November 2020 kemarin, Trump menuliskan lebih banyak klaim dalam unggahan Twitter miliknya, yang menyatakan bahwa pemilihan Pilpres telah dicurangi.

Twitter segera memberi lebel tweet-nya ‘diperdebatkan’, sama seperti yang telah dilakukan pada banyak tweet Trump sejak hari pemilihan.

“Selama bertahun-tahun, keluarga Dems telah memberitakan betapa tidak aman dan kecurangan pemilihan,” tulis Trump dalam unggahan Twitter-nya.

Baca Juga: Baru Lahir, Anak Kedua Raditya Dika Masuk RS: Gue Panik! Bilirubin Normal Bayi 12, Kalau Aksa 18,9

“Sekarang mereka mengatakan betapa hebatnya pekerjaan yang dilakukan oleh Pemerintah Trump dalam membuat tahun 2020 menjadi pemilihan paling aman yang pernah ada. Sebenarnya ini benar, kecuali apa yang dilakukan Demokrat. Pemilihan yang Dicurangi!” lanjut Trump.

Diketahui sebelumnya, sebagian besar ahli hukum pemilu dan pengamat hukum berpendapat bahwa klaim hukum Trump tidak berdasar dan memang sudah semestinya kalah, sehingga tidak memberikan kesempatan banyak untuk Trump.

Maka dari itu, Partai Republik memberi Trump landasan untuk membiarkan tantangannya dimainkan.

Baca Juga: Beri Pidato Pertama Usai Kalah, Donald Trump Kecualikan New York dari Vaksinasi Covid-19, Kenapa?

Terkait hal tersebut, mantan manajer kampanye Presiden George W Brush pada 2000, Karl Rove menulis di Wall Street Journal tentang manuver Trump. Menurutnya, tanpa bukti yang kuat, Trump tidak akan bisa mengubah apapun.

“Tentu saja itu tidak mengubah hasil akhir,” Tulis Rove Wall Street Journal.

“Untuk menang, Tuan Trump harus membuktikan penipuan sistemik, dengan puluhan ribu suara ilegal. Sejauh ini tidak ada bukti,” lanjut Rove. ***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah